Show simple item record

dc.contributor.authorJoewono, Andrew
dc.contributor.authorSitepu, Rasional
dc.contributor.authorRA, Peter
dc.date.accessioned2021-11-02T07:26:46Z
dc.date.available2021-11-02T07:26:46Z
dc.date.issued2021-10-13
dc.identifier.isbn978-623-6572-45-0
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33938
dc.description.abstractMatahari (sinar matahari) adalah salah satu energi terbarukan, dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik. Cukup tersedianya sinar matahari yang ada di Indonesia merupakan suatu peluang yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan energi listrik. Sistem pembangkit listrik perlu dirancang untuk dapat memenuhi energi listrik yang diperlukan dalam kehidupan, sistem pembangkitan listrik ini juga perlu memperhatikan tersedianya energi listrik secara kontinyu, untuk pemenuhan dalam jumlah yang besar diperlukan nilai investasi yang besar pula, sehingga perlu dibuat dengan sistem komunal, artinya pemenuhan energi listrik terbagi menjadi distrik-distrik sesuai dengan jumlah energi yang diperlukan untuk tiap-tiap daerah, misal di daerah dengan distrik(desa) yang jumlah penduduknya sedikit, dibuatlah sistem pembangkit 3000 watt yang terdistribusi langsung ke pemakai dan didaerah berikutnya dibuat 5000 watt lebih besar yang terdistribusi langsung ke pemakainya, karena jumlah penduduknya lebih banyak, namun untuk mengefisienkan pemakaian peralatan perlu di buat interkoneksi antar pembangkit tersebut dengan prinsip pengendalian beban, sehingga setiap pembangkit akan dapat saling mendukung daerah tetangganya apabila terjadi permintaan dan surplus daya dengan langkah interkoneksi dan pengendalian beban ini akan sangat mengefisienkan pemakaian peralatan pembangkit listrik tersebut. Pembangkit listrik tenaga surya yang dirancang menggunakan sistem on-grid, energi langsung tersalurkan kepada pemakai dan ditambahkan sistem backup baterai, (energi yang dihasilkan disiang hari terpakai langsung dan tersimpan didalam baterai), untuk dapat digunakan di waktu matahari sudah tidak mempunyai energinya, sebesar daya maksimum 3000 watt, menggunakan modul surya 450wp, inverter dengan mode on atau off grid sistem 48 volt, dan baterai backup sebanyak 8 buah 200 Ah. Hasil perhitungan profile beban resistif 3790 watt dalam operasi 30 jam/hari, beban induktif 6300 watt dalam operasi 27 jam/hari. Oleh karena itu, sistem pembangkit listrik tenaga surya on-grid/backup komunal dengan pengendalian beban ini, akan sangat membantu pemenuhan kebutuhan energi listrik didaerah-daerah yang tidak terjangkau listrik negara, dengan efisien peralatan yang tinggi karena tejadi interkoneksi pemakaian beban secara bersama antar sistem pembangkit komunal tersebut. Aplikasi yang tampak akan digunakan untuk pemenuhan energi listrik di siang hari (on-grid) dan energi yang tersimpan (terbackup) untuk digunakan sewaktu matahari sudah tidak berenergi, pada distrik (daerah) dengan jumlah penduduk terbatas, dan terkoneksi dengan sistem pembangkit di distrik tetangganya.en_US
dc.subjectPembangkit Listrik Komunal, On-grid/Backupen_US
dc.titleRANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ON-GRID/ BACKUP KOMUNALen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record