Show simple item record

dc.contributor.authorSobirin
dc.date.accessioned2017-08-11T06:19:40Z
dc.date.available2017-08-11T06:19:40Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3389
dc.description.abstractKehadiran Karya Arsitektur sesungguhnya untuk memenuhi kebutuhan, Kemudian fungsi bangunan dapat mengiringi karakteristik penampilan dan dari bentuk Style bangunan, harus komunikatif, dimengerti oleh pengamat apa yang diharapkan dan ingin disumbangkan dari kehadiran bangunan tersebut. (Budilim, Dip-Arch, Dipl UD, RIBA). Sebagai seni, Arsitektur mempunyai arti yang lebih dalam dan bukan sekedar pemenuhan persyaratan fungsional semata, namun dalam sebuah program bangunan lebih mendasar lagi merupakan perwujudan ekspresi, ungkapan fisik arsitektur sebagai wadah kegiatan manusia. Dan gubahan unsur bentuk pada penampilan bangunan akan menentukan bagaimana Arsitektur dapat meninggikan nilai suatu karya, memperoleh tanggapan dan mengungkapkan suatu makna. Oleh karenanya penyajian unsur-unsur bentuk, ruang bukan merupakan tujuan akhir, tetapi sebagai sarana untuk memecahkan suatu masalah dan tanggapan atas kondisi dari fungsi, tujuan dan ruang lingkupnya yakni secara arsitektural. Sedangkan, sebagai ilmu (Science) , Arsitektur mempelajari pemecahan masalah rancang bangunan. Dari suatu systemic dan sub systemic. Kotak salah satu bentuk bangunan yang lahir dari idealis para rasionalis International Style, eksistensinya membuat para arsitek semakin gelisah, seolah mencanangkan kehadiran zaman baru (bentuk variatil), karena ditinjau dari Aspek Struktural, tidak effisien dan tidak memiliki pasar potensial, bila dipandang dari sisi pelaku bisnis. Dan kehadiran suatu fenomena baru dalam Arsitektur merupakan suatu upaya dan strategi menghindari kondisi yang kurang memuaskan, menghindari bentuk yang monoton dan kurang komunikatif. Karena hakekat bentuk pada bangunan merupakan media komunikasi dalam arsitektur, bentuklah yang terlebih dahulu tampak langsung oleh mata yang kemudian dianalisa dalam otak kita. Secara jelas karya Arsitektur harus dapat menyampaikan arti dan nilai kepada yang terlibat secara visualnya (masyarakat, konsumen, pengamat) seperti nilai prestise, novelty dan nilai individualnya, sehingga penampilan sebuah bangunan dapat dikatakan memiliki karakter dan memenuhi fungsi yang dikehendaki. Agar suatu bangunan mampu memberikan centre point dalam proses perencanaan dan perancangan diusahakan mempertimbangkan pemilihan suatu bentuk serta finishing dan aspek-aspek terkait sebagai kesatuan bentuk (form unity) yang dapat mengiringi karakteristik fungsinya seperti fungsi, simbol, teknologi struktur/bahan dengan kepentingan bisnis. Disinilah pentingnya upaya, strategi dalam penerapan antara kaidah idealis dalam arsitektur untuk mendukung kepentingan bisnis (ekspresi komersial) agar bentuk penampilan bangunan komunikatif, tidak monoton dan mempunyai, "Centre Point" titik sentral bagi bangunan dan lingkungan sekitarnya.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectHotel Bisnis Multi Fungsien_US
dc.subjectSCBD Jakartaen_US
dc.subjectPenekanan Ungkapan Fisiken_US
dc.subjectKarakteristik Centre Pointen_US
dc.subjectLandasan Konseptualen_US
dc.subjectPerencanaan dan Perancanganen_US
dc.titleHotel Bisnis Multi Fungsi di SCBD Jakarta: Penekanan pada Ungkapan Fisik Karakteristik Centre Point Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record