dc.description.abstract | Salah satu alasan utama mengapa perusahaan mempunyai persediaan adalah agar perusahaan dapat membeli kain dalam jumlah yang paling ekonomis. Dalam penelitian ini diangkat permasalahan mengenai pemesanan bahan untuk permintaan deterministik dimana lead time dapat dikendalikan atau dapat dipercepat. Oleh karena itu, pada sistem persediaan ini perlu dioptimalkan dengan menggunakan perbandingan 2 model yaitu model tanpa percepatan lead time dan model dengan percepatan lead time. Tujuan dari aplikasi model ini adalah mendapatkan panjang lead time yang optimal yang dapat menurunkan ekspektasi total biaya persediaan. Pada perhitungan model tanpa percepatan lead time dengan panjang lead time, L* yaitu 7 hari, diperoleh ukuran lot pesanan yang optimal (Q*) dalam 1 tahun adalah 403,54 kg dengan dilakukan pemesanan ulang (ROP) apabila telah tersisa pada 403,92 kg dengan ekspektasi total biaya (ETC) yang diperoleh adalah Rp 16.226.532,35. Kemudian dilakukan optimasi dengan menggunakan model dengan percepatan lead time. Hasil optimasi yang diperoleh panjang lead time optimal (L*) selama 6 hari dengan ukuran lot pesanan optimal (Q*) dalam 1 tahunnya adalah 406,05 kg. Untuk titik pemesanan ulang optimal (ROP) dalam 1 tahunnya sebesar 350,91 kg. Sedangkan ekspektasi total biaya dalam 1 tahun yang diperoleh adalah Rp 16.138.809,90. Hasil optimasi ini memberikan tingkat penghematan sebesar 0,54 %.
Kata Kunci : Permintaan deterministik, EOQ, ROP, variasi dan crashing lead time, optimisasi analitik | en_US |