| dc.description.abstract | Latar belakang: Salah satu sumber bahaya di tempat kerja adalah heat stress (tekanan panas). Tekanan panas dapat menyebabkan perubahan sistem kardiovaskuler. Beban kerja jantung akan semakin meningkat sebagai upaya untuk mengatur temperatur dalam tubuh ketika suhu tubuh meningkat akibat terpapar tekanan panas.
Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah paparan tekanan panas pada pekerja Perusahaan Industri TS dan ED Alumunium Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode obeservasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak 25 orang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner untuk menentukan karaktersitik responden dan pengukuran tekanan panas, tekanan darah posisi berbaring dan berdiri, temperatur aksila. Uji statistika dilakukan dengan Wilcoxon match pair test menggunakan program komputer.
Hasil: Rata-rata tekanan panas pada bagian produksi Perusahaan Indudustri TS Aluminium adalah 31,7 °C, dan ED Aluminium 32,6 °C. Rata-rata temperatur tubuh mengalami peningkatan sebesar 0,8 oC (P<0,001) setelah terpapar tekanan panas Tekanan darah sistole dan diastole pada posisi berbaring dan berdiri mengalami penurunan yang signifikan setelah terpapar tekanan panas. Tekanan panas menurunkan sistole posisi berbaring (P<0,001) dan berdiri (P<0,001) demikian juga diastole posisi berbaring (P<0,001) dan berdiri (P<0,001). Selisih tekanan darah sistole dan diastole pada saat perubahan posisi sebelum terpapar dibandingkan setelah terpapar tekanan panas tidak terdapat perubahan yang bermakna. Selisih sistole (P=0,093) dan selisih diastole (P=0,379).
Simpulan: Dari data hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna tekanan darah sebelum dan sesudah paparan tekanan panas pada pekerja Perusahaan Industri TS dan ED Alumunium Yogyakarta.
Kata Kunci : Tekanan panas, tekanan darah, temperatur tubuh. | en_US |
