Show simple item record

dc.contributor.advisorSaepudin, M.Si., Apt.
dc.contributor.advisorNirma Atin Shintia, S.Farm., Apt.
dc.contributor.advisor07613008
dc.contributor.authorWulan Aprilianti
dc.date.accessioned2021-10-22T01:51:53Z
dc.date.available2021-10-22T01:51:53Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33469
dc.description.abstractAdverse Drug Reactions (ADRs) sering kali menyebabkan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan layanan kefarmasian. ADRs didefinisikan sebagai suatu respon terhadap terapi obat yang berbahaya dan tidak diinginkan dari suatu obat yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis, terapi penyakit, ataupun perbaikan fungsi fisiologis. Tingkat pengetahuan pasien terhadap riwayat pengobatan sangat penting karena dapat membantu dalam mengidentifikasi kejadian ADRs. ADRs telah diketahui sebagai penyebab morbiditas dan mortalitas secara signifikan. Data tahun 2009 jumlah pasien rawat inap di Puskesmas Ngemplak 1 Sleman yaitu 80 pasien/bulan. Tingginya jumlah pasien tersebut tidak menutup kemungkinan disebabkan karena ADRs dan pasien selama perawatan mengalami ADRs. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien terhadap riwayat pengobatan sebelum rawat inap, dan kejadian ADRs yang menjadi penyebab rawat inap pasien serta selama pasien dirawat inap di Puskesmas Ngemplak 1 Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik deskriptif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional (potong lintang) yang dilakukan secara prospektif, dengan mengumpulan data pasien yang dirawat inap. Data diperoleh dari hasil wawancara kepada pasien dan atau keluarganya, serta hasil penelusuran rekam medik pasien selama periode Februari- Mei 2011. Obat yang dicurigai sebagai penyebab ADRs kemudian dianalisis dengan menggunakan algoritma Naranjo. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa tingkat pengetahuan pasien terhadap riwayat pengobatannya sebagian besar (82,67%) masih dalam kategori kurang baik, dan diperoleh 1,9% kejadian ADRs yang menjadi penyebab pasien rawat inap, obat yang menjadi penyebab yaitu antalgin dan ranitidin dengan manifestasi klinis berupa mual, muntah, reaksi alergi. Kejadian ADRs selama pasien dirawat inap sebesar 1,9%, obat yang menjadi penyebab yaitu zink dan kotrimoksazol dengan manifestasi klinis berupa mual, muntah, reaksi alergi. Kata kunci : Adverse Drug Reactions (ADRs) , Puskesmas Ngemplak 1, algoritma Naranjo, tingkat pengetahuan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAdverse Drug Reactions (ADRs)en_US
dc.subjectPuskesmas Ngemplak 1en_US
dc.subjectalgoritma Naranjoen_US
dc.subjecttingkat pengetahuan.en_US
dc.titleIdentifikasi Kejadian Adverse Drug Reactions Pada Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Ngemplak I Sleman Yogyakarta Periode Februari-Mei 2011en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record