| dc.description.abstract | Diabetes melitus tipe 2 merupakan faktor risiko independen stroke dan berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Hiperglikemia kronik pada diabetes mellitus menyebabkan disfungsi endotel pembuluh darah. Angka mortalitas tikus dapat menilai hubungan antara 2 variabel yang diteliti. Indikator untuk menilai penelitian rat stroke model adalah angka mortalitas. Angka mortalitas menjadi variabel penganggu dalam penelitian stroke eksperimental jika tidak dilaporkan.
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh durasi diabetes melitus tipe 2 terhadap angka mortalitas tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) pasca ligasi transien arteri carotis communis bilateral.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Subjek penelitian adalah tikus wistar putih jantan (Rattus novergicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol merupakan kelompok tanpa perlakuan durasi diabetes melitus, kelompok 1 merupakan kelompok perlakuan durasi diabetes mellitus 1 minggu, kelompok 2 merupakan kelompok perlakuan durasi diabetes mellitus 2 minggu, dan kelompok 3 merupakan kelompok perlakuan durasi diabetes mellitus 3
minggu. Semua kelompok dilakukan induksi diabetes mellitus tipe 2 dengan STZ-NA, ligasi BCCAO dengan durasi iskemik 20 menit, dan reperfusi 24 jam. Diamati jumlah tikus mortalitas selama periode reperfusi 24 jam. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan fisher exact test.
Hasil: Angka mortalitas tikus tertinggi adalah kelompok durasi diabetes melitus tipe 2 selama 3 minggu. Terdapat pengaruh signifikan durasi diabetes mellitus tipe 2 terhadap angka mortalitas tikus dengan nilai signifikansi p<0,05.
Kesimpulan: Durasi diabetes melitus tipe 2 berpengaruh terhadap angka mortalitas tikus (Rattus norvegicus) pasca oklusi transien arteri carotis comunis bilateral. | en_US |
