Manajemen Krisis Pemulihan Sektor Pariwisata Pasca Tsunami Selat Sunda Oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten
Abstract
Banyaknya tujuan wisata yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan untuk datang berkunjung. Namun, dengan banyaknya
gunung berapi yang masih aktif, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang rawan
akan bencana alam seperti gempa dan tsunami. Begitu pula dengan Pemerintah Daerah
Provinsi Banten yang mengalami krisis kepariwisataan akibat bencana tsunami Selat
Sunda pada 22 Desember 2018 yang menghantam beberapa destinasi wisata di sekitar
pesisir Banten. Fokus dalam penelitian ini yaitu dengan menganalisis aktivitas
manajemen krisis dalam upaya pemulihan sektor pariwisata pasca tsunami Selat Sunda
yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten. Untuk menjawab rumusan
masalah tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan
data melalui wawancara secara intensif kepada narasumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga poin penting yang dilakukan
Dinas Pariwisata Provinsi Banten dalam setiap tahapan manajemen krisis. Pada tahap
pra krisis, ditemukan bahwa belum adanya aktivitas perencanaan yang serius terkait
penanganan krisis kepariwisataan akibat bencana alam di masa mendatang. Kemudian
pada tahap krisis, aktivitas yang dilakukan yaitu dengan menganalisis dampak dari
tsunami Selat Sunda guna perumusan strategi terkait pemulihan pariwisata. Sedangkan,
aktivitas pada tahap pasca krisis, yaitu dengan melakukan upaya pemulihan
kepariwisataan, meliputi pemulihan SDM pariwisata dan pemulihan pemasaran
pariwisatanya.
Collections
- Communication [942]