| dc.description.abstract | Arah dan Kebijaksanaan pembangunan umum dari GBHN th 1983 dan 1988, dirumuskan antara lain bahwa Kepariwisataan perlu ditingkatkan dan diperluas sehingga akan dapat meningkatkan penerimaan devisa dan memperluas kesempatan kerja. Pertumbuhan perekonomian turut pula memacu pertumbuhan guna lahan Kota Administratif Purwokerto khususnya di kawasan wisata Baturaden. Gejala pemanfaatan lahanpun akan sangat terasa, mengingat kegiatan komersial-ekonomi akan menuntut setiap jengkal lahan perkotaan digunakan secara maksimal. Perkembangan dunia pariwisata kita menuntut tersedianya fasilitas akomodasi, antara lain fasilitas hotel berbintang. Kenyataan ini dialami pula oleh kota Administratif Purwokerto mengingat jumlah hotel yang ada sudah tidak memadai lagi. Melihat perkembangan pengunjung yang semakin meningkat dan jumlah perusahaan perhotelan saat ini kurang memadai, maka penambahan fasilitas hotel berbintang adalah perlu. Namun perlu adanya pemikiran baru bila akan menambah fasilitas hotel di kawasan wisata Baturaden Kota Administratif Purwokerto, mengingat kegiatan sebuah hotel berbintang lebih cenderung bersifat tertutup, ekslusif sehingga tidak akan mampu menghidupkan kawasannya. Pada kawasan wisata Baturaden perencanaan hotel berbintang diharapkan mampu menghidupkan kawasan tersebut dengan pemanfaatan potensi-potensi alam yang ada, sehingga mampu menarik pada wisatawan Asing maupun Domestik. Pada perancangan Resort Hotel kawasan Baturaden ini pendekatan (mix land use) pencampuran beberapa fungsi dalam satu lahan diusahakan melalui analisis terhadap konteks kawasan tempatnya berada. Analisis ini meliputi: analisis lokasi, guna lahan, potensi alam, pergerakkan kendaraan dan manusia serta analisis ruang terbuka telah diberlakukan, sehingga diperolehfungsi penunjang seperti cafetaria, taman, kolam renang, parkir dan fasilitas olah raga. Diharapkan melalui pendekatan perancangan semacam ini akan meningkatkan pemanfaatan guna lahan di kawasan wisata Baturaden. | en_US |
