| dc.description.abstract | Latar belakang pendirian pabrik gasoline merupakan alternatif lain dari penanganan sampah plastik yang ada di Indonesia yakni dengan cara recycle tersier (mengkonversi sampah plastik menjadi BBM). Pabrik gasoline direncanakan akan di bangun di Jakarta Timur dengan kapasitas 2.000 ton/tahun dengan bahan baku berupa sampah plastik HDPE sebesar 29,89 ton/hari. Luas area yang diperlukan sebesar 6.000 m2 dan jumlah tenaga kerja 126 orang. Gasoline dibuat dengan proses catalytic cracking dengan mereaksikan sampah plastik HDPE dengan katalis zeolite Ti ± Al-beta (X). Reaksi terjadi pada reaktor Fluidized Bed dengan kondisi operasi T = 400°C dan P = 1 atm dengan menggunakan penambahan fluida berupa N2 yang dialirkan melalui katalis. Utilitas yang diperlukan berupa air sebanyak 63.779,855 m3/tahun, listrik 1.492 kWatt, bahan bakar berupa fuel oil sebesar 41.607,72 m3/tahun, dan udara tekan sebesar 1.497.732,5054 m3/tahun. Dari perhitungan evaluasi ekonomi diperoleh fixed capital investment sebesar Rp 163.975.316.648,55; manufacturing cost sebesar Rp 52.060.941.339,32; working capital sebesar Rp 10.493.523.695,98; general expense sebesar Rp 18.326.745.089,32; keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 140.606.625.420,68; keuntungan setelah pajak sebesar Rp 70.303.312.710,34; nilai ROI untuk industri petroleum mempunyai range (16 –
39) dan dari hasil perhitungan diperoleh nilai ROI sebelum pajak sebesar 13%, ROI setelah pajak sebesar 6%, POT untuk industri petroleum mempunyai range (5 –2) diperoleh nilai POT sebelum pajak 4,65 tahun, setelah pajak 9,31 tahun. Investasi menarik jika BEP diantara (40% – 60%) dan diperoleh nilai BEP sebesar 51,57% kapasitas, SDP sebesar kapasitas 19,67%, dan DCFRR sebesar 54,46%. Berdasarkan analisis perhitungan ekonomi tersebut, maka pabrik gasoline dari sampah plastik HDPE dengan kapasitas 2.000 ton/tahun menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Kata-kata kunci : Perengkahan katalitik; Gasoline; HDPE; Zeolite Ti±Al beta (x) | en_US |
