Studi Tentang Stabilitas Lereng Berdasarkan Metode Fellinius dan Metode Bishop dengan Variasi Tebal Pias dan Sudut Kemiringan (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Gedung Kampus D3 Ekonomi UII)
Abstract
Pada permukaan tanah yang tidak honsontal, komponen gravitasi
cenderung untuk menggerakkan tanah ke bawah. Jika komponen gravitasi
- sedemikian besar, sehingga perlawanan terhadap geseran yang dapat
dikembangkan oleh tanah pada bidang longsornya terlampaui, maka akan terjadi
longsoran. Anaiisis stabilitas tanah pada permukaan yang miring ini, biasanya
disebut dengan anaiisis stabilitas lereng. Anaiisis stabilitas lereng sangat
berguna untuk galian atau timbunan untuk sebuah lereng, seperti galian untuk
pondasi, galian atau timbunan untuk lereng jalan raya dan kereta api, untuk
saluran irigasi danaplikasi-aplikasi sejenisnya.
Pada analisisnya penelitian menggunakan metode Fellinius (1927) dan
metode Bishop (1955) dihitung dengan bantuan Program Excel dan Program
Slope Wuntuk memudahkan proses anaiisis karena anaiisis dilakukan terhadap
beberapa variasi sudut kemiringan dan jumlah pias, yaitu untuk sudut
kemiringan 45°, 60°, 75° dan 90°, sertajumlah pias 6, 8, 10, 12, dan 14 pias.
Nilai F metode Fellinius dan Bishop mempunyai nilai yang berbeda -
beda dilihat dari perbedaan jumlah pias dan sudut kemiringannya. Tetapi
perbedaan itu mempunyai selisih nilai yang kecil, sehingga perbedaan jumlah
pias akan mempunyai nilai yang hampir sama untuk sudut kemiringan yang sama
untuk kedua metode yang dipakai. Nilai F dengan program Excel mempunyai
nilai diatas 1, karena dihitung dengan Rdan sudut AOC yang tetap untuk semua
sudut kemiringan. Untuk perhitungan dengan menggunakan program Slope/W
didapatkan nilai F yang >1 adalah untuk sudut kemiringan 45° yang dianalisis
menggunakan metode perhitungan Fellinius dan Bishop, sehingga dapat
disimpulkan untuk sudut 45° adalah aman.
Collections
- Civil Engineering [4194]