| dc.description.abstract | World Health Organization (WHO) menyatakan 50% obat dari seluruh dunia tidak digunakan dengan tepat. Data menunjukkan banyak penggunaan obat tidak tepat karena pelayanan obat terhadap pasien kurang baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara jenis pasien dengan pelayanan obat pada pasien rawat jalan berdasarkan indikator WHO. Penelitian dilakukan dengan observasi kepada pasien dengan rancangan penelitian cross sectional. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pengambilan sampel yang digunakan adalah metode disproportionate stratified random sampling menggunakan analisis data chi-square tess dan spearman test. Hasil yang diperoleh yaitu rata-rata waktu penyerahan obat pasien JKN 57,71 detik dan pasien non JKN 47,52 detik, persentase obat yang terlayani sesuai resep pada pasien JKN 99,28% dan pasien non JKN 99,39%, persentase etiket obat memadai pada pasien JKN 94,59% dan pasien non JKN 92,26%, dan tingkat pengetahuan terkait aturan pakai obat pada pasien JKN 33,49% dan pasien non JKN 36,49%. Hasil uji diperoleh tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin pada pasien JKN (0,952) dan non JKN (0,209) dengan tingkat pengetuan pasien terkait aturan pakai obat. Terdapat hubungan antara usia pada pasien JKN (0,021) dengan tingkat pengetahuan pasien terkait aturan pakai obat tetapi tidak terdapat hubungan pada pasien non JKN (0,218). Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan pada pasien JKN (0,001) dan non JKN (0,005) dengan tingkat pengetahuan pasien terkait aturan pakai obat. Kesimpulan penelitian yaitu tidak terdapat hubungan antara jenis pasien dengan pelayanan obat. Terdapat hubungan demografi pasien pada usia kelompok pasien JKN dan tingkat pendidikan pasien JKN dan non JKN dengan tingkat pengetahuan pasien terkait aturan pakai obat.
Kata Kunci : Pelayanan obat, Indikator WHO, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah | en_US |
