Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. Riyano, S.Pd., M.Si., Ph.D.
dc.contributor.advisorNahar Cahyandaru M.Dip
dc.contributor.authorSiti Sundari
dc.date.accessioned2021-10-04T08:40:40Z
dc.date.available2021-10-04T08:40:40Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32965
dc.description.abstractTelah dilakukan penelitian konservasi pada material koin perak tinggalan budaya bawah air. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi permukaan korosi serta mendeaktivasi korosi pada material koin perak tinggalan budaya bawah air. Konservasi ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama identifikasi pelapukan, tahap kedua analisis dan karakterisasi permukaan obyek korosi menggunakan Handy Microscope, X-Ray Difraction, X-Ray Fluorescence dan Scanning Electron Microscopy. Tahap ketiga pasivasi atau deaktivasi proses korosi. Hasil dari identifikasi material koin perak pada penelitian ini adalah koin perak mengalami korosi pasif. Karakterisasi menggunakan Handy Microscope pada obyek terlihat adanya patina warna hijau, putih, hitam dan cokelat. Hasil dari XRD pada korosi koin perak menunjukan adanya puncak 2θ pada 32,2° dan 46,2° yang merupakan puncak dari chlorargyrite. Dari hasil analisis menggunakan XRD mineral jalpaite yang merupakan mineral terbesar. Anatase adalah salah satu dari tiga mineral bentuk titanium oksida, dua lainnya adalah brookite dan rutil. Pada pola XRD ditunjukan oleh puncak difraksi yang kuat pada 25º dan 48º yang menunjukan TiO2 dalam fase anatase. Selain itu juga terdapat mineral lainnya seperti Quartz, Stromeyerite, Briartite, Akermanite, Pyrrhotite 3T, Magnetite dan Maghemite. Dari hasil XRF terlihat adanya unsur terbesar pada patina hitam yaitu perak dengan kadar 67,22% sedangkan pada patina putih unsur terbesarnya adalah kalsium dengan kadar 39,95%. Hasil dari SEM tampak dari depan dari lapisan tipis korosi koin perak dengan perbesaran 50, 1000, 2000 dan 5000 kali dapat dilihat dengan jelas adanya rongga-rongga dan kerusakan pada material koin perak tinggalan budaya bawah air. Deaktivasi atau pasivasi menggunakan larutan 5% Na2CO3 dengan pH 11-13 terbukti dapat menghilangkan konkresi dan korosi pada objek material koin perak tinggalan budaya bawah air. Penggunaan jeruk nipis dan soda kue sebagai bahan perawatan koin perak terbukti sangat bermanfaat menghindari proses korosi. Perawatan ini dimaksudkan untuk memperlambat kerusakan koin perak. Kata kunci: konservasi, koin perak, tinggalan bawah air, jeruk nipisen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectkonservasien_US
dc.subjectkoin peraken_US
dc.subjecttinggalan bawah airen_US
dc.subjectjeruk nipisen_US
dc.titleKonservasi Material Koin Perak Tinggalan Budaya Bawah Airen_US
dc.Identifier.NIM12612010


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record