Show simple item record

dc.contributor.advisorHarwati, S.T., M.T.
dc.contributor.authorHanin Fitria
dc.date.accessioned2021-10-01T06:25:05Z
dc.date.available2021-10-01T06:25:05Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32925
dc.description.abstractDalam menjalankan bisnis perhotelan selalu dituntut untuk dapat bersaing dan menjaga loyalitas para stakeholders agar tetap dapat eksis. Salah satu upaya untuk dapat bersaing dan menjaga loyalitas para stakeholders adalah dengan mengetahui sejauh mana performansi bisnis perhotelan tersebut dan bagaimana upaya yang dilakukan untuk mningkatkan performansinya. Dalam pengukuran performansi perusahaan tidak hanya berfokus pada aspek umum, namun juga diperhatikan aspek lain yaitu pengukuran performansi perusahaan berdasarkan nilai-nilai kehalalannya. Metode Balanced Scorecard merupakan sebuah metode digunakan dalam pengukuran performansi perusahan baik dari aspek keuangan, maupun non keuangan. Balanced Scorecard melakukan pengukuran performansi perusahaan dengan menggunakan empat prespektif utama, yaitu prespektif keuangan, prespektif pelanggan, prespektif proses bisnis internal, dan prespektif pertumbuhan dan pembelajaran. Pada penelitian ini digunakan metode Balanced Scorecard berdasarkan nilai-nilai kehalalan untuk dapat mengukur performansi perusahaan. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan Balanced Scorecard yaitu skor akhir performansi perusahaan secara keseluruhan didapatkan sebesar 82,08% yang termasuk dalam interval 80% < x ≤ 100% dari penetapan target yang ingin dicapai, termasuk dalam kategori sangat baik. Pada prespektif keuangan didapatkan hasil pencapaian, tingkat pencapaian, dan skor mulai tahun 2013 hingga 2015 berturut-turut sebesar 32,95%, 71,04%, dan 71,04%. Kemudian pada prespektif pelanggan didapatkan hasil pencapaian, tingkat pencapaian, dan skor mulai tahun 2013 hingga 2015 berturut-turut sebesar 83,98%, 92,48%, dan 92,48%. selanjutnya pada prespektif proses bisnis internal didapatkan hasil pencapaian, tingkat pencapaian, dan skor mulai tahun 2013 hingga 2015 berturut-turut sebesar 83,34%, 83,34%, dan 83,34%. Terakhir pada prespektif pertumbuhan dan pembelajaran didapatkan hasil pencapaian, tingkat pencapaian, dan skor mulai tahun 2013 hingga 2015 berturut-turut sebesar 60,78%, 86,26%, dan 86,26%. Namun pengukuran dengan menggunaka Balanced Scorecard hanya memfokuskan pada hasil finansial perusahaan dan korelasi yang kurang baik antara ukuran non finansial dengan hasilnya. Keadaan ini yang akan menjadi kelemahan metode Balanced Scorecard karena tidak dapat melanjutkan langkah maju yang lebih spesifik sehingga tidak dapat melakukan pengukuran kinerja yang lebih akurat. Kata kunci:Bisnis Perhotelan, Stakeholder, Performansi, Halal, dan Balanced Scorecarden_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBisnis Perhotelanen_US
dc.subjectStakeholderen_US
dc.subjectPerformansien_US
dc.subjectHalalen_US
dc.subjectBalanced Scorecarden_US
dc.titlePerancangan Dan Implementasi Sistem Pengukuran Tingkat Performansi Perusahaan Berdasarkan Nilai-Nilai Kehalalan Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus : Namira Hotel Syariah)en_US
dc.Identifier.NIM12522261


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record