| dc.description.abstract | Gliserol menjadi salah satu bahan industri yang kebutuhannya terus mengalami
peningkatan setiap tahun. Indonesia sendiri melakukan import untuk memenuhi
kebutuhan gliserol. Pembutan pabrik gliserol di indonesia dapat membantu
memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Pabrik yang dirancang
akan di bangun di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat ini memiliki
kapasitas 10.000 ton/tahun. Proses pembuatan gliserol dari alil alkohol dan
hidrogen peroksida dijalankan menggunakan Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
dengan bantuan katalis tungstic acid. Dengan kondisi operasi : temperture 70oC
dan tekanan 1 atm. Reaksi bersifat eksotermis pada fase cair. Pada proses
pembuatan gliserol terdiri dari dua tahap yaitu tahap pembentukan produk dan
tahap pemurnian produk. Pada tahap pembentukan produk ini bertujuan untuk
mereaksikan alil alkohol dengan hidrogen peroksida membentuk produk
gliserol menggunakan reaktor jenis continuous stirred tank reaktor berjumlah 3
buah yang di susun secara seri. Pabrik direncanakan beroperasi 330 hari/tahun
dengan jumlah karyawan sebanyak 150 orang. Kebutuhan utilitas : air sebanyak
10.436,07 kg/jam, steam sebanyak 461,78 kg/jam, listrik 81,7991 Kw dan bahan
bakar yang digunakan untuk menggerakkan generator sebesar 19,381 lt/jam.
Berdasarkan analisa ekonomi diperoleh Break Event Point (BEP) 43,23 % (syarat
BEP 40-60 %), Shut Down Point (SDP) 25,08 % , Return on Investment sebelum
pajak (ROIb) sebesar 13,98% (syarat ROIb pabrik beresiko rendah 11-44%), dan
Return on Investment sesudah pajak (ROIa) sebesar 12,16%, Pay Out Time
sebelum pajak sebesar 4,17 tahun (syarat POTb untuk pabrik beresiko rendah <5
tahun) dan Pay Out Time sesudah pajak (POTa) sebesar 4,51 tahun. Berdasarkan
hasil ekonomi dapat di simpulkan bahwa perancangan pabrik ini cukup layak
untuk didirikan.
Kata-kata kunci : gliserol, tungstic acid, alil alkohol, hidrogen peroksida | en_US |
