Show simple item record

dc.contributor.advisorMiftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D
dc.contributor.authorNora Anggraini
dc.date.accessioned2021-09-29T06:17:39Z
dc.date.available2021-09-29T06:17:39Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32845
dc.description.abstractCampuran aspal beton adalah hal utama dalam pembuatan jalan raya di Indonesia. Pembangunan jalan sangat tidak lepas dari kebutuhan aspal beton. Aspal beton sendiri dalam penggunaannya sangat membutuhkan agregat. Agregat mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda beda sesuai dengan asal dan kondisi lingkungan agregat itu berasal. Sudah banyak penilitian yang dilakukan dengan menggunakan agregat yang berasal dari berbagai daerah berbeda beda. Dalam hal ini, penulis mencoba untuk melakukan penilitan mengenai anilisis karakteristik perbandingan campuran aspal beton menggunakan agregat dari Kabupaten Sukadana,Lampung Timur dengan agregat asal Clereng, Kulon Progo. Pemilihan daerah tersebut adalah kerena material penyusun beton aspal seperti batu pecah mudah dijumpai di Kabupaten Sukadana, Lampung Timur dan belum pernah dilakukan penelitian untuk penggunaan aspal beton. Lapisan Asphalt Concrete – Binder Course (AC – BC) merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan aus (Wearing Course) dan lapisan pondasi (Base Course) sehingga harus mempunyai ketebalan dan kekakuan yang cukup untuk mengurangi tegangan atau regangan akibat beban lalu lintas yang akan diteruskan ke lapisan di bawahnya yaitu Base dan Sub Grade (Tanah Dasar). Oleh karena itu untuk mendapatkan mutu aspal beton yang sesuai untuk lapisan AC - BC dilakukan perbandingan penilitian antara agregat batu pecah asal Sukadana,Lampung Timur dengan batu pecah asal Clereng, Kulon Progo. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di laboratorium Jalan Raya FTSP UII. Benda uji dalam penelitian ini adalah menggunakan agregat asal Sukadana,Lampung dan Clereng,Yogyakarta sebagai perbandingan karakteristik agregat dengan mutu yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan adalah pengujian sifat fisik material yang terdiri dari pengujian aspal,agregat halus, dan agregat kasar. Kemudian menentukan kadar aspal optimum yang akan digunakan. Lalu melakukan uji Marshall Standard, Marshall Immersion, Indirect Tensile Strength, dan Cantabro. Setelah itu melakuakn anallisis,pembahasan dan kesimpulan dari hasil pengujian yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik campuran AC BC dengan menggunakan agregat asal Clereng dan Sukadana disimpulkan bahwa campuran mengalami perbedaan dan perubahan karakteristik. Agregat batu pecah Clereng dan Sukadana memenuhi persyaratan yang ditentukan sehingga dapat digunakan sebagai agregat kasar dan agregat halus sebagai campuran AC BC. . Nilai campuran agregat Sukadana lebih besar dibandingkan agregat Clereng terdapat pada parameter Marshall yaitu stabilitas, flow, Marshall Quotient, VITM, VMA, sedangkan nilai VFWA campuran Clereng lebih besar dibandingkan campuran Sukadana. Kemampuan menahan gaya tarik (Indirect Tensile Strength) campuran AC BC menggunakan agregat batu pecah Sukadana lebih besar dibandingan menggunakan agregat batu pecah asal Clereng. Nilai Cantabro campuran agregat Clereng lebih besar dibandingkan agregat Sukadana. Kata kunci : Agregat Clereng, Agregat Sukadana, Marshall Standard, Marshall Immersion, Indirect Tensile Strength, dan Cantabroen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAgregat Clerengen_US
dc.subjectAgregat Sukadanaen_US
dc.subjectMarshall Standarden_US
dc.subjectMarshall Immersionen_US
dc.subjectIndirect Tensile Strengthen_US
dc.subjectCantabroen_US
dc.titleKajian Perbandingan Karakteristik Campuran Ac-Bc Antara Yang Menggunakan Agregat Batu Pecah Sukadana, Lampung Dan Clereng, DIYen_US
dc.Identifier.NIM12511336


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record