Pengaruh Kadar Limbah Kaca Sebagai Subtitusi Agregat Halus Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Porus
Abstract
Aspal porus memungkinkan air untuk lebih mudah mengalirkan air dari permukaan jalan
masuk kebagian dalam perkerasan beton aspal. Mereka menyerap air hujan melalui agregat kasar,
hal ini dapat menjadi solusi dari hujan yang selalu datang dan mengakibatkan banjir di sebagian
besar kota di Indonesia. Kaca merupakan salah satu limbah yang banyak tidak di daur ulang dan
yang perlu diperhatikan, Indonesia merupakan negara peringkat ke 2 setelah China sebagai
penyumbang limbah terbesar saat ini. Dengan menggunakan kaca sebagai bahan substitusi,
diharapkan dapat memiliki umur layan yang panjang dan memiliki kekuatan yang setara atau bahkan
lebih baik pada campuran aspal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mencari pengaruh kadar
substitusi kaca terhadap karakteristik Marshall, durabilitas, nilai kuat tarik tak langsung, ketahanan
abrasi dan permeabilitas sesuai dengan spesifikasi Australia Asphalt Pavement Asociation (AAPA)
2004.
Penelitian ini dilakukan pertama dengan pengujian sifat material yang terdiri dari pengujian
agregat aspal dan limbah kaca. . Penelitian dilakukan dengan menggunakan variasi kadar substitusi
kaca pada agregat halus No.8 terhadap campuran yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Kemudian
menentukan kadar aspal optimum yang akan digunakan. Lalu melakukan uji Marshall, Immersion,
Indirect Tensile Strength, Permeabilitas, Cantabro dan Asphalt Flow Down. Lalu tahap terakhir
yaitu melakukan analisis, pembahasan dan pengambilan kesimpulan dari hasil pengujian yang telah
dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah kaca pada agregat halus No.8 dapat digunakan
dalam campuran aspal porus hanya sampai pada proporsi 30%. Hasil pengujian Marshall
menunjukkan bahwa kemampuan campuran menahan beban yang semakin meningkat hingga batas
optimum dan menurun setelahnya yaitu pada nilai stabilitas,kemudian nilai flow, MQ, VITM,VMA
yang mengalami kenaikan hingga batas nilai optimumnya kemudian mengalami penurunan
setelahnya, dan nilai VFWA dan density yang mengalami penurunan namun hingga nilai tertentu
mengalami kenaikan setelahnya. Hasil pengujian Index of Retained Strength mengalami kenaikan
yang tidak signifikan hal ini menunjukka keawetan yang meningkat. Hasil Indirect Tensile Strength
mengalami kenaikan yang tidak signifikan dan memiliki drainase sedang hingga baik yang
ditunjukkan dari hasil penelitian Permeabilitas seiring bertambahnya proporsi limbah kaca.
Kemampuan dalam menahan bentiran diukur dengan nilai Cantabro dan menunjukkan campuran
ini tahan terhadap benturan hingga mencapai nilai optimumnya, dan campuran ini tercampur
homogen dan semakin meningkat yang ditunjukkan dengan nilai Asphalt Flow Down yang terus
menurun seiring bertambahnya kadar substitusi kaca.
Kata Kunci : Limbah Kaca, Porous Asphalt, AAPA 2004, Karakteristik Marshall, Index of
Retained Strength, Indirect Tensile Strength, Permeabilitas, Cantabro Test, Asphalt
Flow Down.
Collections
- Civil Engineering [4192]