dc.description.abstract | Pengukuran kinerja tidak hanya bagi organisasi bisnis yang dimiliki swasta saja namun juga bagi organisasi bisnis milik pemerintah, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Badan usaha milik pemerintah memiliki kekhususan, yaitu tidak hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan tetapi juga menyediakan jasa bagi publik. Seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalama operasinya mencari keuntungan namun juga memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa air bersih. Untuk itu pengukuran dari segi keuangan tidaklah cocok dikarenakan untuk menilai kinerja organisasi sektor publik diperlukan pendekatan nonkeungan sebagai ukura kinerja. BSC dinilai cocok untuk organisasi sektor publik karena BSC tidak hanya menekankan pada aspek keuangan, tetapi juga aspek kualitatif dan nonkeuangan. Pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan empat perspektif BSC standar yang diintegrasikan dengan indikator seperti ekonomi yang mengacu pada perspektif keuangan, lingkungan yang dimasukkan kedalam perspektif internal bisnis, dan sosial yang masuk kedalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini dilakukan di PDAM Tirta Merangin dengan menggabungkan empat perspektif BSC dan menghasilkan bobot untuk perspektif keuangan sebesar 0,815, bobot untuk perspektif pelanggan sebesar 0,7525, bobot untuk perspektif internal binis sebesar 0,9, dan bobot untuk perspektif permbelajaran dan pertumbuhan sebear 0,3, sehingga pembobotan akhir untuk kinerja dengan menggunakan BSC sebesar 2,7675 yang termasuk dalam kategori kurang sehat dan belum memenuhi target kerja maksimal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Kata kunci : BSC, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Internal Bisnis, Perspektif Pertumubuhan dan Pembelajaran | en_US |