dc.description.abstract | AgriStruktur
“Konsep Arsitektur Tumbuh untuk Pertanian Kota”
Konversi lahan pangan hampir tidak bisa lagi dibendung seiring dengan perkembangan
kebutuhan warga kota. Kondisi tersebut bisa dirasakan warga yang tinggal di
kawasan pinggiran kota yang memiliki lahan pertanian. Akan tetapi, kondisi sebagian
besar lahan pertaniannya sudah dikonversi menjadi perumahan dan bangunan komersial.
Adanya kehidupan modern mendorong kaum muda untuk berimigrasi ke kota daripada
harus mengelola lahan pertanian. Jika kondisi tersebut tetap dibiarkan akan berpengaruh
pada sistem penyediaan pangan di masa depan.
Dari permasalahan tersebut, diketahui bahwa sistem pertanian konvensional tidak
bisa diterapkan di kawasan perkotaan. Sehingga, diperlukannya sistem pertanian
baru yang dapat meningkatkan produktivitas di lahan yang sempit. Rancangan sistem
pertanian yang bernama AgriSruktur akan diterapkan pada kawasan Timoho, kecamatan
Umbulharjo, kota Yogyakarta. Sistem pertanian tersebut bertujuan untuk memproduksi
dan menyediakan kebutuhan pangan di wilayah perkotaan dengan lahan yang cukup
terbatas. Sistem pertanian AgriStruktur menerapkan konsep arsitektur tumbuh untuk
memenuhi peningkatan produksi.
AgriSruktur terdiri dari sistem produksi seperti hortikultura, perternakan dan perikanan.
Adapun, sistem kelola yang di dalamnya bertujuan untuk mengelola hasil produksi
yang dihasilkan serta sistem distribusi yang bertujuan untuk menyediakan produk
yang berasal dari sistem agrikultur ke setiap kawasan kota. Sehingga, sistem produksi,
sistem kelola dan sistem distribusi merupakan sistem yang tidak bisa dipisahkan dari
AgriSruktur. Ketiga sistem tersebut dapat menggantikan sistem pertanian yang dulunya
membutuhkan lahan yang luas dan waktu yang cukup lama untuk pendistribusiannya.
Kata kunci : Konversi, pertanian kota, AgriSruktur, arsitektur tumbuh | en_US |