Olympic Aquatics Swimming Pools Di Kawasan Mandala Krida Dengan Pendekatan Pada Analogi Air Dan Batik Parang Rusak Sebagai Dasar Perancangan

Abstract

Pemerintah Kota Yogyakarta sedang mencari tempat untuk mengganti kolam renang Umbang Tirto di Kompleks Kridosono. Kawasan Mandala Krida menjadi opsi utama untuk pengganti kolam renang yang akan bertaraf olimpik dan berfungsi juga sebagai tempat atlet renang Pemerintah Kota Yogyakarta. Bentuk bangunan harus menggambarkan fungsi bangunan. Fungsi bangunan merupakan kolam renang yang elemen utamanya adalah air, sehingga masyarakat umum dapat mengetahui fungsi bangunan tanpa harus masuk ke dalam bangunan. Site berada di Yogyakarta dan salah satu budaya yang dikenal luas oleh masyarakat umum adalah batik. Filosofi Batik Parang Rusak menceritakan tentang ombak yang menerjang batu karang terus – menerus tanpa kenal lelah. Ada kesamaan unsur air di dalam filosofi batik itu sehingga motif batik parang rusak dijadikan konsep bangunan. Permasalahan arsitektural yang dihadapi adalah bagaimana merancang Olympic Aquatics Swimming Pools dengan menggunakan pendekatan analogi bentuk air dan motif parang rusak sebagai dasar perancangan. Untuk menyampaikan bentuk bangunan ke masyarakat umum menggunakan pendekatan analogi langsung. Konsep bentuk bangunan diambil dari transformasi bentuk sifat air yang melengkung dan mengalir.Untuk menggambarkan batik parang rusak harus menampilkan keseluruhan motif batik parang rusak agar pesan batik parang rusak dapatdimengerti masyarakat umum sebagimana bentuk Parang Rusak itu sendiri. Hasil perancangan yang didapatkan adalah bentuk analogi air yang melengkung dan mengalir diterapkan pada strukturdan atap bangunan. Struktur yang melengkung dan mempunyai bentuk berbeda tetapimemilki pola lengkung yang sama menggambarkan dinamis seperti bentuk aliran air.Motif batik diaplikasikan pada secondary skin yang dapat menimbulkan efek bayangan yang berbentuk motif batik parang rusak. Kata Kunci: Analogi, Air,Motif Batik Parang Rusak