Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Saat Krisis Ekonomi dan Setelah Krisis Ekonomi dengan Menggunakan Data Envelopment Analisys (DEA)
Abstract
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 berpengaruh ke seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Krisis ini secara tidak langsung menyebabkan minimnya dana pihak ketiga yang didapatkan bank sehingga semakin sedikitnya kredit yang dapat disalurkan bank dan jatuhnya nilai investasi yang dimiliki bank. Akibat-akibat tersebut akhirnya menurunkan pendapatan laba dan non laba serta laba sebelum pajak yang merupakan variabel output efisiensi bank. Krisis juga mempengaruhi ketersediaan dana pada masyarakat, yang akhirnya mempengaruhi biaya capital yang merupakan variabel input efisiensi profitabilitas.
Penelitian ini mengukur tingkat efisiensi perbankan syariah saat krisis ekonomi dan setelah krisis ekonomi dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat efisiensi perbankan syariah saat krisis ekonomi dan setelah krisis ekonomi dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Efisiensi perbankan syariah diukur menggunakan DEA. Sampel dalam penelitian ini adalah 7 perbankan syariah yang menerbitkan laporan keuangan selama periode tahun 2008-2012. Hasilnya bahwa pada saat krisis ekonomi tahun 2008 lebih banyak bank syariah yang mengalami. Sedangkan pada setelah krisis ekonomi lebih banyak bank syariah yang mengalami inefisien yang di sebabkan karena masih terkena dampak pada tahun 2008. Hal ini didukung dengan pengujian hipotesis, hasil pngujian t test diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja efisiensi perbankan syariah tahun 2008 dengan tahun 2009, tahun 2008 dengan tahun 2010, tahun 2008 dengan tahun 2011 dan tahun 2008 dengan tahun 2012.
Kata Kunci: Efisiensi Perbankan Syariah, Krisis Ekonomi, Data Envelopment Analysis
Collections
- Management [4527]