| dc.description.abstract | Artritis ialah penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan inflamasi kronis dan nyeri pada sendi. Selama ini, obat yang digunakan untuk pengobatan simtomatis artritis adalah DMARDs (Disease Modifying Anti Rheumatoid Drugs) dan NSAIDs (Non Steroid Antiinflammatory Drugs) yang ternyata menimbulkan banyak efek samping berbahaya. Rambutan adalah tanaman yang berkhasiat obat Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol daun rambutan (Nephelium Lappaceum L.) yang mengandung zat aktif tanin sebagai antiinflamasi pada kasus artritis yang diujikan pada tikus jantan galur wistar yang terinduksi Complete Freunds Adjuvant (CFA). Sebanyak tiga puluh enam ekor tikus jantan galur wistar, berat 200-250 gram, dibagi menjadi 6 kelompok (N = 6) dan diberi makan dan minum standar ad libitum. Kelompok I (kelompok kontrol normal): tanpa perlakuan. Kelompok II (kelompok kontrol negatif), diinduksi Complete Freund’s Adjuvant (CFA) 0,1 ml, dibiarkan selama 30 hari. Kelompok III (kelompok kontrol positif), diinduksi CFA 0,1 ml, pada hari ke-17 sampai hari ke-30 sesudah induksi diberi natrium diklofenak dosis 0,9mg/200 gram Berat Badan (gBB) peroral (po). Kelompok IV, V, dan VI diinduksi CFA 0,1 ml, pada hari ke-17 sampai hari ke-30 sesudah induksi diberi ekstrak etanol daun rambutan masing-masing dengan dosis 100mg/kilo gram Berat Badan (kgBB) po, 150mg/kgBB po, dan 200mg/kgBB po. Efek antiinflamasi dianalisis berdasarkan perubahan indeks artritis dan volume udem dari hari ke-0 sampai 30. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun rambutan dosis 100, 150 dan 200 mg/kgBB tidak dapat menurunkan volume udem. Ekstrak daun rambutan dosis 100, 150 dan 200 mg/kgBB dapat menurunkan indeks artritis namun metode ini dipengaruhi tingkat subyektivitas yang tinggi.
Kata kunci : antiinflamasi, ekstrak etanol daun rambutan (Nephelium Lappaceum L.) , tanin, artritis | en_US |
