dc.description.abstract | Trimetiltin yang masuk ke dalam tubuh memberikan efek toksik pada organ hepar. TMT dapat meningkatkan jumlah radikal bebas yang memberikan efek terhadap kerusakan jaringan hepar. Peningkatan ROS akibat TMT akan menyebabkan peningkatan peroksidasi lipid sehingga akan menyebabkan kerusakan jaringan hepar berupa degenerasi sampai dengan nekrosis. Latihan fisik dapat meminimalisir kerusakan sel hepar serta meningkatkan antioksidan endogen seperti superoxide dismutase secara sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap gambaran histopatologi hepar tikus yang diinduksi TMT.
Metode: Metode penelitian yang digunakan berupa eksperimental murni dengan metode post test only control group. Terdapat 20 ekor tikus Sprague Dawley jantan
yang dibagi dalam 4 kelompok yakni kelompok normal (C-), kelompok induksi (C+),
kelompok latihan fisik tanpa induksi (OR), dan kelompok induksi dengan latihan fisik (OI). Kelompok C+ dan OI diinduksi TMT dengan dosis 8 mg/kgBB pada hari
ke 79 perlakuan. Kelompok OR dan OI mendapat intervensi latihan treadmill
intensitas sedang selama 12 minggu dengan interval 5 kali seminggu. Pengukuran gambaran histopatologi menggunakan metode skoring Manja Roenigk. Data didefinisikan dalam bentuk tabel, dilakukan uji Post Hoc dengan program SPSS. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skoring histopatologi C- sebesar
105,60, C+ sebesar 155,40, OI sebesar 130,20, OR sebesar 111,80. Hasil analisis
one-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara semua kelompok untuk skor histopatologi (p=0.00). Kemudian, dilanjutkan dengan uji post hoc Bonferroni didapatkan nilai p<0,05 antara kelompok C+ dengan kelompok C-, OI, OR; C- dengan kelompok OI ; dan OI dengan kelompok OR, sedangkanuntuk kelompok C- dan OR nilai P=1,000.
Kesimpulan : Latihan fisik intensitas sedang memiliki efek protektif terhadap peningkatan stres oksidatif dan memiliki potensi untuk mencegah kerusakan hepar akibat induksi TMT. | en_US |