Show simple item record

dc.contributor.advisorHj. Ratna Syifa’a R., S.Psi.,M.Si.,Psikolog
dc.contributor.authorRizqa Ayu Savitri
dc.date.accessioned2021-08-30T06:21:06Z
dc.date.available2021-08-30T06:21:06Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32046
dc.description.abstractMasa remaja merupakan masa dimana individu mengalami perubahan fisik, psikis maupun sosial. Kebutuhan remaja akan keakraban interpersonal muncul dari hubungan dengan orangtua. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah orangtua yang tidak utuh atau orangtua tunggal. Stress dan konflik yang ditimbulkan dalam kehidupan dengan orangtua tunggal membuat remaja kehilangan tempat untuk berkomunikasi dan berpotensi membawa remaja untuk mengalami perasaan kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan negatif antara kualitas komunikasi orangtua tunggal dengan kesepian pada remaja. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara kualitas komunikasi orangtua tunggal dengan kesepian pada remaja. Semakin tinggi kualitas komunikasi remaja dengan orangtua tunggal maka kesepian pada remaja akan rendah dan semakin rendah kualitas komunikasi remaja dengan orangtua tunggal maka kesepian pada remaja akan tinggi. Subyek dalam penelitian ini adalah pelajar SMU dan mahasiswa berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang berusia 14 tahun sampai 20 tahun yang memiliki orangtua tunggal baik karena perceraian atau karena satu orangtuanya meninggal dunia. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil modifikasi skala kesepian dari Mustikosari ( 2002 ) mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Weiss ( 1994 ) dan skala kualitas komunikasi dari Suwantoro ( 1997 ) mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Laswell & Laswell ( 1987 ). Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan uji korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis menunjukkan besarnya koefisien korelasi sebesar r = - 0,712 dengan p = 0,000 ( p < 0,01 ) . Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara kualitas komunikasi orangtua tunggal dengan tingkat kesepian pada remaja, sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Sedangkan sumbangan efektif yang diberikan variabel kualitas komunikasi terhadap variabel kesepian sebesar 50,7 % yang berarti masih ada 49,3 % faktor lain yang mempengaruhi tingkat kesepian pada remaja, yaitu proses perkembangan, struktur sosial atau kultur dan karakteristik pribadi. Kata Kunci : Kualitas komunikasi, kesepian, orangtua tunggal.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKualitas komunikasien_US
dc.subjectkesepianen_US
dc.subjectorangtua tunggalen_US
dc.titleKesepian Ditinjau dari Kualitas Komunikasi pada Remaja dengan Orangtua Tunggalen_US
dc.Identifier.NIM03320152


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record