Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Suphia Rahmawati, S.T., M.T
dc.contributor.advisorElita Nurfitriyani Sulistyo, S.T.,M.Sc
dc.contributor.advisorDr. Andik Yulianto, S.T., M.T
dc.contributor.authorMUHAMMAD PANJI PANGESTU
dc.date.accessioned2021-08-25T07:23:10Z
dc.date.available2021-08-25T07:23:10Z
dc.date.issued2021-06-17
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31968
dc.description.abstractBerdasarkan hasil kajian EHRA yang termuat dalam Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman tahun 2015 pada sarana dan prasarana sanitasi, salah satunya sektor air limbah terdapat peta risiko sanitasi air limbah yang diklasifikasikan menjadi menjadi area kurang berisiko, risiko sedang, risiko tinggi dan risiko sangat tinggi. Area risiko tinggi sektor air limbah dapat diartikan sebagai area yang dianggap memiliki risiko kesehatan lingkungan yang tinggi karena buruknya kondisi sanitasi khusunya pengelolaan air limbah sehingga perlu diprioritaskan untuk ditangani segera demi memperkecil potensi terjadinya kasus kejadian penyakit. Salah satu sistem pengelolaan air limbah di Kabupaten Sleman yakni sistem komunal. Keberadaan IPAL Komunal seharusnya memiliki pengaruh positif terhadap area risiko sanitasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui konsentrasi parameter dan kesesuainnya dengan baku mutu air limbah yaitu amonia, bod dan cod serta menganalisis adanya pengaruh keberadaan IPAL Komunal terhadap area risiko sanitasi tinggi menggunakan analisis skoring dan pembobotan pada aspek perencanaan, pembiayaan, kinerja dan kelembagaan. IPAL Komunal dipilih menggunakan teknik stratified random sampling, sementara pengambilan sampel menggunakan metode grab sampling pada inlet dan outlet. Hasil penelitian menyatakan bahwa rata-rata secara umum IPAL Komunal telah memenuhi baku mutu pada parameter BOD, namun belum memenuhi pada parameter amonia dan COD. Sementara hasil analisis skoring dan pembobotan menunjukkan adanya sebagian besar (5 IPAL Komunal) memiliki pengaruh sedang. Hasil tersebut tidak memiliki kesesuaian dengan strata yang telah peneliti rumuskan dimana semakin tinggi strata maka risiko semakin tinggi, justru pada strata 2 pengaruh yang diberikan IPAL adalah rendah. Sementara strata 3 dan 4 memiliki pengaruh sedang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAir Limbahen_US
dc.subjectIPAL Komunalen_US
dc.subjectKabupaten Slemanen_US
dc.subjectArea Risiko Sanitasi Tinggien_US
dc.titlePengaruh Keberadaan Ipal Komunal Terhadap Area Risiko Sanitasi Tinggi Sektor Air Limbah Di Kabupaten Slemanen_US
dc.Identifier.NIM17513167


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record