| dc.description.abstract | Penyakit Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling sering ditemukan. Alzheimer ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, hilangnya memori, dan gangguan atensi. Ekstrak etanol daun katu memiliki kandungan flavonoid dan fitosterol yang tinggi. Kandungan tersebut berperan sebagai antioksidan, anti-inflamasi, dan agen neurotropik sehingga berpotensi mencegah neurodegenerasi dalam patofisiologi penyakit Alzheimer.
Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus) terhadap jumlah neuron korteks prefrontal pada tikus model Alzheimer yang diinduksi trimetyltin klorida (TMT).
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian post-test only group design. Sampel penelitian terdiri dari 25 tikus Rattus norvegicus galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu : 1) kelompok kontrol normal (K1); 2) kelompok kontrol negatif yang diinduksi TMT (K2); 3) kelompok yang diinduksi TMT dan diberikan ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynous) dosis 75 mg/kgBB (K3); 4) kelompok yang diinduksi TMT dan diberikan ekstrak etanol daun katuk dosis 150 mg/kgBB (K4); dan 5) kelompok yang diinduksi TMT yang diberikan ektrak etanol daun katuk dosis 300mg/kgBB (K5). Setiap sampel dibuat sediaan histologis dengan pewarnaa Toluidine blue (TB). Pengamatan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali. Hasil pengamatan dianalisa menggunakan one-way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji post-hoc.
Hasil : Berdasarkan uji one-way ANOVA didapatkan perbedaan jumlah neuron korteks prefrontal yang signifikan (P=0,000) pada semua kelompok penelitian. Hasil uji post-hoc menunjukkan perbedaan signifikan pada kelompok kontrol negatif terhadap semua kelompok.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol daun katuk terhadap jumlah neuron korteks prefrontal pada tikus model Alzheimer yang diinduksi trimetyltin. | en_US |
