dc.description.abstract | Epilepsi merupakan suatu gangguan neurologis jangka panjang yang ditandai adanya
serangan bangkitan secara berulang dalam waktu yang lama. Salah satu obat yang digunakan untuk
pengobatan antiepilepsi yaitu fenitoin. Fenitoin memiliki indeks terapetik yang sempit. Sehingga
perlu evaluasi dalam penggunaannya. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pola
penggunaan obat fenitoin, respon klinis, serta efek samping yang terjadi pada penggunaan fenitoin
untuk pasien epilepsi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian
non-eksperimental dengan rancangan potong-lintang deskriptif. Pengumpulan data penggunaan
fenitoin dilakukan secara retrospektif dari data rekam medis pasien dengan diagnosis epilepsi di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 25 pasien yang terdiri dari 168
kunjungan dengan peresepan fenitoin. Indikasi penggunaan fenitoin terbanyak yaitu status
epileptikus (16%), pada pasien laki-laki (72%) dengan pasien kategori usia dewasa (76%).
Sementara itu, rata- rata dosis fenitoin yang digunakan adalah 300 mg/hari. Respon klinis terkendali
yang tertinggi ditunjukkan pada pasien epilepsi yang menggunakan fenitoin 200 mg/hari dengan
terapi kombinasi (29,76%), bersama karbamazepin sebagai obat kombinasi terbanyak (36,92%).
Rata-rata dosis fenitoin yang memberikan respon klinis terkendali yaitu 232,31 ± 88,67 mg/hari,
sedangkan rata- ratadosisnya dengan respon klinis tidak terkendali yaitu 154,76 ± 41,55 mg/hari.
Efek samping pada penggunaan fenitoin berupa ADR tipe A dengan manifestasi terbanyak yakni
pusing (22,86%). | en_US |