dc.description.abstract | Jika ditinjau berdasarkan Area Berisiko Sanitasi, diketahui bahwa klasifikasi
wilayah berdasarkan indeks risiko sanitasi di Kabupaten Sleman meliputi Kurang
Berisiko berjumlah 1 Desa, Risiko Sedang berjumlah 31 Desa, Risiko Tinggi
berjumlah 44 Desa, dan Risiko Sangat Tinggi berjumlah 10 Desa. Berdasarkan
Statistik Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018/2019
Persentase Rumah Tangga terhadap akses Tempat Pembuangan Akhir tinja di
Kabupaten Sleman meliputi 1) Tangki Septik sebesar 94,84%; 2) IPAL sebesar
1,97%; 3) Lubang Tanah sebesar 0,01% dan 4) Kolam/ Sawah/Sungai/Danau
sebesar 3,18%. Metodologi penelitian ini menggunakan data sekunder yang
merujuk pada dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman (SSK, 2015) yang
kemudian diupdating dan dievaluasi berdasarkan kondisi IPAL Komunal
berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman (DLH, 2020).
Tinjauan area beresiko sanitasi merujuk pada dokumen (SSK, 2015) yang sudah
ada kemudian dianalisis berdasarkan indikator kepadatan penduduk serta jumlah
dan layanan IPAL Komunal pada setiap Desa di Kabupaten Sleman. Berdasarkan
rekap data dari Dinas Lingkungan Hidup, total jumlah IPAL Komunal di Kabupaten
Sleman yang teridentifikasi pada Tahun 2020 sebanyak 164 unit dengan total
layanan sebanyak 45.108 jiwa (4,19%) dari jumlah penduduk Kabupaten Sleman
yang teregistrasi pada Tahun 2020 sebanyak 1.075.575 jiwa. Berdasarkan penilaian
scoring, maka dilakukanlah perhitungan penyesuaian area berisiko sanitasi dengan
mempertimbangkan kepadatan penduduk, jumlah, dan layanan IPAL Komunal
menunjukkan hasil Area Kurang Berisiko berjumlah 4 Desa, Area Berisiko Sedang
berjumlah 24 Desa, Area Berisiko Tinggi berjumlah 48 Desa dan Area Berisiko
Sangat Tinggi berjumlah 10 Desa. | en_US |