| dc.description.abstract | Salah satu masalah internal yang rentan terjadi pada lembaga keuangan yaitu masalah likuiditas. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara pasar uang antar bank syariah (PUAS), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), Indeks Produksi Industri (IPI), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), terhadap likuditas bank umum syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia tahun 2010-2015. Pendekatan kuantitatif yang digunakan yaitu Autoregressive Distributed Lag (ARDL).
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel PUAS dan CAR memiliki pengaruh yang negative dan signifikan terhadap likuditas bank syariah dalam jangka panjang dan analisis jangka pendek yang menunjukan hasil negative dan signifikan pada α=5% dan α=10%. Adapun variable FDR memiliki hubungan negative dan signifikan baik dalam jangka panjang maupun pendek terhadap likuditas bank umum syariah. Untuk variable NPF dan ROA menunjukan hasil positif dan signifikan terhadap likuditas baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pada tolok ukur variable eksternal bank yang digunakan berupa IndeksProduksi Industry (IPI) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) menunjukan hasil yang positif dan tidak signifikan pada α=5% terhadap likuiditas bank umum syariah. Variabel ROA dan NPF yang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap penelitian mengindikasikan bahwa pada umumnya faktor internal merupakan hal yang bisa dikendalikan oleh bank, sehingga sangat tergantung pada kemampuan manajemen mengatur setiap instrumen termasuk masalah likuiditas.
Kata Kunci:
Pasar Uang Antar bank Syariah (PUAS), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), Indeks Produksi Industri (IPI), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Likuditas, Autoregressive Distributed Lag (ARDL). | en_US |
