Hubungan Kemampuan Komunikasi terhadap Profesionalisme Mahasiswa FK UII Angkatan 2012 Dalam Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

Abstract

Profesionalisme seorang dokter ditentukan saat dokter berhasil menyelesaikan masalah kesehatan pasien. Keberhasilan ini tentunya dapat dicapai ketika terjadi komunikasi yang efektif antara dokter dengan pasien. Komunikasi efektif dokter pasien dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam mendiagnosis penyakit pasien maupun terapi yang tepat untuk pasien. Di FK UII pada setiap akhir semester kemampuan komunikasi dan profesionalisme mahasiwa dinilai melalui Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kemampuan komunikasi terhadap profesionalisme mahasiswa FK UII angkatan 2012 dalam OSCE. Metode yang digunakan merupakan rancangan cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah Rank Spearman. Dari hasil uji univariat didapatkan bahwa nilai kemampuan komunikasi dengan frekuensi terbanyak pada semester 5 adalah 2, pada semester 6 dan 7 adalah 3. Nilai profesionalisme dengan frekuensi terbanyak pada semester 5 dan 7 adalah 2 dan pada semester 6 adalah 3. Sementara itu dari hasil uji bivariat didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna (nilai p <0,05) antara kemampuan komunikasi dan profesionalisme. Nilai kemampuan komunikasi mahasiswa semakin naik seiring dengan meningkatnya semester sedangkan nilai profesionalisme mahasiswa fluktuatif dimana terjadi peningkatan pada semester 5 ke semester 6 dan penurunan pada semester 7. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna (nilai p <0,05) antara kemampuan komunikasi dan profesionalisme. Kata Kunci : Kemampuan komunikasi, profesionalisme, mahasiswa kedokteran