Show simple item record

dc.contributor.advisorMiftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D
dc.contributor.author15511202 Ferdea Karnurin
dc.date.accessioned2021-08-09T03:05:00Z
dc.date.available2021-08-09T03:05:00Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31428
dc.description.abstractRuas jalan Milir-Sentolo merupakan salah satu jalan arteri di Kabupaten Kulonprogo dan termasuk jalur menuju bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA). Berdasarkan hal tersebut, dilakukan pendekatan dan desain perkerasan jalan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas jalan. Penelitian ini dilakukan untuk mendesain tebal perkerasan lentur jalan Milir-Sentolo menggunakan metode empirik dan mekanistik empirik. Metode empirik yang digunakan adalah Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993, sedangkan untuk metode mekanistikempirik menggunakan program KENPAVE. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil desain, tegangan dan regangan, dan jenis perkerasan yang terjadi antara semua metode tersebut. Selain itu juga untuk mendapatkan tebal optimal yang bisa digunakan untuk ruas jalan Milir-Sentolo. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari data tersebut, perhitungan rencana tebal perkerasan dilakukan dengan metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993. Selanjutnya dilakukan kontrol menggunakan program KENPAVE dan menambah empat alternatif tebal perkerasan desain dari masing-masing metode empiris. Penambahan alternatif perkerasan dilakukan untuk mendapatkan tebal optimal yang masih aman dan memenuhi syarat untuk mengampu beban lalu lintas selama umur rencana. Tebal lapis perkerasan yang diperoleh dari metode Bina Marga 2017 yaitu 4 cm untuk lapis permukaan AC WC, 6 cm lapis permukaan AC BC, 12,5 cm lapis permukaan AC Base, 15 cm lapis pondasi atas menggunakan CTB, dan 15 cm lapis pondasi bawah menggunakan LPA kelas A. Hasil tebal perkerasan dengan metode AASHTO 1993 didapatkan lapis permukaan AC WC sebesar 4 cm, AC BC sebesar 6 cm, Laston MS 744 sebesar 12 cm, lapis pondasi atas menggunakan batu pecah (kelas A) sebesar 9 cm, lapis pondasi bawah menggunakan sirtu (kelas A) sebesar 25 cm. Hasil kedua metode tersebut dikontrol serta diberikan beberapa alternatif tebal perkerasan menggunakan program KENPAVE sehingga didapatkan nilai tegangan dan regangan untuk mengetahui desain tersebut bisa menahan beban selama umur rencana secara optimal. Selain itu, prediksi jenis kerusakan yang akan terjadi juga bisa diketahui. Pada hasil desain metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993 urutan kerusakan yang terjadi adalah permanent deformation, rutting, dan fatique cracking. Hasil setiap metode akan lebih baik jika dikontrol menggunakan program KENPAVE untuk mendapatkan hasil tebal perkerasan optimal sesuai umur rencana. Kata kunci: Bina Marga 2017, AASHTO 1993, KENPAVE, Perbandinganen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBina Marga 2017en_US
dc.subjectAASHTO 1993en_US
dc.subjectKENPAVEen_US
dc.subjectPerbandinganen_US
dc.titlePerbandingan Desain Perkerasan Lentur Metode Empirik Dan Metode Mekanistik-Empirik Menggunakan Program Kenpave Pada Ruas Jalan Milir-Sentoloen_US
dc.Identifier.NIM15511202


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record