| dc.description.abstract | Kota Batam tiap tahun mengalami pertumbuhan yang padat, dikarenakan pertumbuhan dari jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan. Hal ini kemudian berpengaruh pada tingginya kebutuhan perekonomian, hunian, dan meningkatnya penggunaan energi khususnya transportasi. Batam Center sendiri mengalami kasus yang serupa dimana kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan strategis dan padat akan bangunan namun masing-masing fungsinya belum terintegrasi satu sama lain. Batam Mixed Use Building yang berdiri di atas lahan seluas 11.500 m2 ini mewadahi fungsi-fungsi tersebut yaitu hunian (apartemen), dan komersil dalam satu bangunan.
Penulis melakukan beberapa tahapan metode. Tahapan tersebut dimulai dari identifikasi masalah, penetapan tema perancangan, pengumpulan data-data dan teori, analisis permasalahan dan data-data, konsep rancangan, gambar skematik desain, pengujian desain, dan yang terakhir yaitu penyempurnaan desain. Rancangan Batam Mixed-use Building ini merupakan suatu solusi dari permasalahan pemaksimalan pemanfaatan lahan, dan isu lingkungan di sekitar Batam Centre, Kota Batam. Setelah metode perancangan dilakukan dengan benar, dihasilkan rancangan bangunan Mixed use Building.
Perancangan Mixed-use Building ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam satu wadah sehingga mengurangi penggunaan kendaraan bermotor; memperhatikan kenyamanan pengguna yang berbeda karakter pada masing-masing fungsi terutama kaitannya dengan privasi, ditinjau dari sirkulasi, tata massa, dan tata ruang; serta menerapkan prinsip-prinsip Green Architecture dengan memenuhi kriteria Konservasi energi dan Tepat Guna Lahan agar dapat menghasilkan rancangan bangunan yang memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
Kata Kunci : Mixed Use Building, Apartemen, Pusat Perbelanjaan, Green Architecture, Konservasi Energi, Tata Guna Lahan | en_US |
