dc.contributor.advisor | dr. Miranti Dewi Pramaningtyas, M.Sc | |
dc.contributor.author | Rafsanjani, Intan Susmita | |
dc.date.accessioned | 2021-08-05T02:40:40Z | |
dc.date.available | 2021-08-05T02:40:40Z | |
dc.date.issued | 2020-09-29 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31347 | |
dc.description.abstract | Angka kejadian diabetes melitus tipe 3 (DM tipe 2) pada remaja
dan dewasa muda secara dramatis meningkat. Subjek dengan DM tipe 2 telah
dilaporkan memiliki penurunan fungsi kognitif namun hal ini kurang diperhatikan.
Jika onset penurunan fungsi kognitif atau memori terjadi pada usia muda akan
mempengaruhi usia produktifitas dan memberikan efek merugikan pada kualitas
hidupnya. Penelitian mengenai DM tipe 2 dikaitkan dengan penuruanan kognisi
dan memori pada umumnya dilakukan pada usia dewasa tua. Penelitian ini ingin
melihat ada tidaknya hubungan durasi mengalami diabetes melitus tipe 2 terhadap
memori spasial mengggunakan morris water maze pada tikus remaja yang
diinduksi streptozotocin dan diet tinggi lemak.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre-posttest randomized group
control. Tikus jantan spargue dawley usia 3 minggu dengan berat badan 35-80mg
diaklimatisasi selama 1 minggu. Model DM tipe 2 dibuat dengan STZ (35mg/kgBB)
melalui injeksi intraperitoneal dan diet tinggi lemak (HFD) dengan komposisi 12%
pelet standar, 58% lemak sapi (beef tallow), 10% kuning telur puyuh, dan 20%
fruktosa tinggi (sirup jagung). HFD diberikan selama 14 hari. Setelah aklimatisasi
pengukuran memori spasial dilakukan menggunakan morris water maze dan
setelah induksi DM tipe 2 memori spasial diukur kembali menggunakan morris
water maze.
Hasil: Pada escape latency acquisition tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antar kelompok disemua trail dengan p>0,05. Sedangkan panjang lintasan
acquisition test menunjukan perbedaan yang signifikan antar kelompok pada trail
ke-3 dengan p=0,023. Hasil analisis statistik pada persentase escape latency
probe test menunjukkan p=0,067. Namun pada persentase panjang lintasan probe
test menujukan perbedaan yang signifikan bermkana antar kelompok dengan
p=0,000. Tidak terdapat hasil yang signifikan berbeda antar kelompok pada
escape latency uji sensori morotik (P=0,171). Begitu juga dengan panjang lintasan
uji sensori motorik yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antar
kelompok dengan p= 0,197.
Kesimpulan: Hubungan durasi mengalami diabetes melitus tipe 2 berhubungan
dengan escape latency acquisition test pada trail ke-3 dan panjang lintasan probe
test pada tikus remaja yang diinduksi streptozotocin dan diet tinggi lemak. | en_US |
dc.publisher | UII | en_US |
dc.subject | Tikus Remaja | en_US |
dc.subject | Morris Water Maze | en_US |
dc.subject | Diet tinggi lemak, Memori spasial | en_US |
dc.subject | Diabetes melitus tipe 2 | en_US |
dc.title | Hubungan Durasi Mengalami Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Memori Spasial Menggunakan Uji Morris Water Maze Pada Tikus Remaja Yang Diinduksi Diet Tinggi Lemak Dan Streptozotocin | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |