Sekolah Tinggi Pariwisata di Yogyakarta: Penekanan Karakter Formal yang Mensyaratkan Karakter Terbuka pada Tata Ruang, Sirkulasi, dan Kesan Ruang
Abstract
Sektor pariwisata mendapat perhatian yang besar karena sektor tersebut merupakan andalan penerimaan devisa negara di sektor non migas. Meningkatkan arus wisatawan berarti meningkatkan pula akomodasi dibidang pariwisata. Untuk meningkatkan kualitas dunia kepariwisataan di Indonesia maka diperlukan tenaga dibidang kepariwisataan yang professional dan berwawasan luas. Penyediaan fasilitas pendidikan pariwisata yang belum memadat seperti ruang-ruang praktek yang sebagian lembaga pendidikan pariwisata belum ada hal ini berpengaruh pada kualitas lulusannya. Kecanggungan terjadi ketika mamasuki dunia kerjanya karena sistem pendidikannya tidak disesuaikan dengan dunia kerjanya. Sekolah pariwisata seharusnya menyediakan fasilitas untuk menjual jasa sebagai sarana pelatihan bagi mahasiswanya. Dengan sifat ramah tamah bangsa Indonesia ini merupakan salah satu modal potensial yang besar dalam bidang pariwisata. Di samping keindahan alamnya atraksinya yang menarik, sifat ramah tamah ini juga merupakan invesiasi tak nyata dalam arti kata sesungguhnya dalam industri pariwisata, karena merupakan daya tarik sendiri. Sifat ramah tamah ditransformasikan sebagat sifat terbuka yang bisa diterapkan pada karakter Sekolah Tinggi Pariwisata di Yogyakarta. Sebagai wadah pendidikan, tuntutan karakter formal pada bangunan tetap harus dipertahankan dengan mensyaratkan karakter terbuka sebagai tranformasi dari sifat ramah tamah pada pelayanan kepariwisataan yang diharapkan akan mempengaruh perilaku pengguna (mahasiswa) untuk bersikap akrab. Sebuah Sekolah Tinggi Pariwisata yang direncanakan akan hadir dengan konsep bangunan dengan penekanan karakter terbuka pada tata ruang, sirkulasi dan kesan. Dengan berlokasi di kawasan pelayanan kepariwisataan yaitu sebelah timur hotel Ambarukmo dapat menjadikan lingkungan sebagai tempat untuk bersosialisasi dalam pengembangan bangunan dimasa yang akan datang juga lebih mudah dilakukan karena lahan yang tersedia masih luas, sehingga memungkinkan untuk mengadakan fasilitas pendukung akomodasi pariwisata sebagai sarana untuk pelatihan pelayana jasa pariwisata.
Collections
- Architecture [3718]