Show simple item record

dc.contributor.authorMunandar, Aries
dc.date.accessioned2017-07-21T08:45:36Z
dc.date.available2017-07-21T08:45:36Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3126
dc.description.abstractSeperti halnya kota-kota besar lainnya di Indonesia Yogyakarta juga mengalami kemajuan diberbagai bidang, sebagai dampak pembangunan yang digalakkan. Keberhasilan pembangunan tersebut tidak hanya dilihat dari perubahan fisik yang bersifat sebagai fasilitas yang mewadahi aktifitas. Tetapi juga menuntut aktifitas, yang semakin kompleks dan fariatif dari orang-orang yang ada di dalamnya, baik secara kelompok, masyarakat, atau individu. Fenomena di atas tidak hanya membawa perubahan bentuk fisik wajah kota tetapi bersama itu pula terjadi perubahan dan pergeseran, baik tatanan sosial, budaya, maupun pola hidup. Keluarga, sebagai sebuah skala mikro, tidak terlepas dari pengaruh tersebut. Hal itu dapat dilihat pada pergeseran peran orang tua, khususnya ibu dalam sebuah keluarga. Kalau dahulu, seorang ibu merupakan sosok yang memiliki aktifitas dengan ruang lingkup rumah, atau yang lebih dikenal dengan status; pengurus rumah tangga, maka tidak demikian halnya dengan yang terjadi pada saat sekarang. Dengan semakin beragam dan berfariasinya aktifitas manusia, dalam situasi yang serba kompetitif ini, maka tidak menutup kemungkinan peran aktif seorang ibu di "luar rumah", yang kemudian menjadi kendala adalah, di satu sisi, orang tuanya tetap berusaha menjalankan fungsinya dalam mengasuh dan mendidik anak. TPA atau Tempat Penitipan Anak, merupakan salah satu wadah alternatif, sebagai pilihan bagi orang tua yang aktif di luar rumah. Sebagai sebuah tempat untuk menitipkan dan mengasuh anak, TPA tidak hanya sebagai tempat yang hanya berfungsi untuk menjaga dan melindungi anak, selama berada di lingkungan TPA. Tapi TPA juga berfungsi sebagai tempat bermain, belajar, dan tempat pengembangan bakat anak serta tempat terjadinya interaksi antara anak yang satu dengan anak yang lain. Untuk dapat mewadahi kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya maka Kompleks Bangunan TPA harus dilengkapi dengan sarana yang memadai sebagai tempat bermain dan belajar, serta ditunjang oleh faktor-faktor arsitektural, yang membuat anak merasa betah dan senang berada dalam kompleks tersebut, sehingga fungsi Tempat Penitipan Anak sebagai tempat bermain dan pengembangan bakat dan kreativitas anak dapat tercapai.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPusat Penitipan Anaken_US
dc.subjectDaerah Istimewa Yogyakartaen_US
dc.subjectTinjauan Khususen_US
dc.subjectPsikologi Perkembangan Anaken_US
dc.subjectDasar Perencanaan dan Perancanganen_US
dc.titlePusat Penitipan Anak di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Tinjauan Khusus Psikologi Perkembangan Anak sebagai Dasar Perencanaan dan Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record