Persepsi Mahasiswa Program Profesi Dokter Tentang Capaian Pembelajaran Farmakoterapi Selama Program Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Abstract

Capaian proses pembelajaran farmakoterapi pada mahasiswa kedokteran khususnya program profesi (dokter muda) yang didapatkan semasa kuliah tentunya berpengaruh penting terhadap keseharian dokter muda dalam menangani pasien. Oleh karena itu, pembelajaran farmakoterapi, khususnya dalam penulisan resep, yang belum optimal akan berpengaruh terhadap capaian pembelajaran. Tujuan : Mengetahui persepsi mahasiswa Program Profesi Dokter tentang capaian pembelajaran farmakoterapi, faktor yang mempengaruhi capaian, dan saran upaya untuk meningkatkan capaian pembelajaran. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Responden penelitian berjumlah 12 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data dianalisis secara tematik. Hasil : Sebagian besar responden menganggap bahwa capaian pembelajaran di FK UII masih kurang, hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seperti kondisi individu, lingkungan seitar individu, sistem pembelajaran di kampus, dan sulitnya ilmu farmakoterapi. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa upaya baik oleh mahasiswa, pengajar/dosen, maupun pihak fakultas untuk meningkatkan capaian pembelajaran farmakoterapi di FK UII dengan meningkatkan pengetahuan mahasiswa, perbaikan pengajar seperti memberikan feedback ke mahasiswa dan menambah SDM dosen, serta perbaikan sistem belajar kampus seperti membagi materi kuliah dengan porsi yang ideal, menggunakan media belajar video, mengadakan quiz, mengadakan skenario khusus tentang obat, mengadakan blok khusus farmako, dan memperbanyak pengenalan sediaan obat. Kesimpulan : Terdapat berbagai macam persepsi terhadap capaian pembelajaran farmakoterapi di FK UII yang dipengaruhi beberapa faktor yang meliputi kondisi individu, lingkungan sekitar individu, sistem pembelajaran di kampus, dan sulitnya ilmu farmakoterapi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan capaian pembelajaran misalnya meningkatkan pengetahuan mahasiswa, perbaikan pengajar, dan perbaikan sistem belajar kampus.