Aplikasi Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept) pada Sistem Pengendalian Proyek Konstruksi
View/ Open
Date
1998Author
Hendrawan, Ardho Muhammad
Widodo, Tonny Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang mempunyai alokasi sumber daya terbatas, waktu yang terbatas dan biaya yang juga terbatas, yang bertujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan standar perencanaan. Melihat karakteristik proyek konstruksi yang sedemikian rupa, perlu dilakukan usaha-usaha efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan proyek tersebut agar dapat membuahkan hasil yang optimal. Untuk itu manajemen proyek diperlukan dan mulai tahap perencanaan sampai dengan selesainya proyek tersebut. Salah satu tahapan manajemen proyek yang penting dalam rangka peningkatan efisiensi suatu proyek konstruksi adalah pengendalian proyek. Pengendalian proyek yang efektif memerlukan teknik dan metode yang spesifik dan tepat, salah satunya adalah Konsep Nilai Hasil Konsep Nilai Hasil menghitung besarnya biaya yang dikeluarkan berdasarkan anggaran dan sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan. Tiga indikator penunjang dan Konsep Nilai Hasil ini adalah ACWP (Actual Cost Work of Performed), BCWP (Budgeted Cost Work of Performed) dan BCWS (Budgeted Cost Work of Scheduled). Dengan menggunakan indikator ini dapat diketahui kinerja kegiatan, prakiraan biaya dan waktu penyelesaian Proyek SEMARANG NORTH RING ROAD Section I berdasarkan data terakhir saat pelaporan. Dari perhitungan menggunakan metode Konsep Nilai Hasil berdasarkan Rencana Anggaran Biaya. Proyek (Rp. 16.152.892.568,33), Kurva-S dan data pelaporan prestasi pekerjaan dan keuangan periode 23 November - 29 November 1997, dapat disimpulkan bahwa proyek tersebut mengalami keuntungan sebesar Rp. 1.503.485.700,00 dan waktu pelaksanaan pekerjaan lebih cepat 7,5 bulan dari jadwal rencana (24 bulan). Hasil tersebut dapat dicapai dengan syarat kondisi proyek relatif tetap seperti pada saat pelaporan terakhir. Untuk mendapatkan suatu kinerja kegiatan yang optimal, maka angka indek kinerja biaya dan jadwal harus lebih dari satu. Hal ini menunjukkan proyek mengalami keuntungan dan waktu penyelesaiannya lebih cepat dari jadwal. Sehingga kinerja pelaksanaan proyek lebih baik dari perencanaan.
Collections
- Civil Engineering [4192]