Perencanaan Gedung dengan Landasan Helikopter pada Wilayah Kantor Kepolisian Daerah Provinsi D. I. Yogyakarta
Abstract
Helipad merupakan tempat pendaratan sebuah helikopter, yang lokasinya dapat setinggi permukaan tanah maupun diatas gedung (elevated). Perencanaan landasan ditentukan dengan beban yang akan bekerja, beban tersebut berupa beban hidup dan beban mati. Beban hidup berasal dari berat kotor helikopter dan akses jalan (taxiway) yang disebabkan oleh pergerakan manusia dari dalam gedung menuju helikopter maupun sebaliknya, sedangkan beban mati berasal dari berat material pelat landasan itu sendiri. Untuk menahan beban-beban tersebut dibutuhkan struktur bangunan gedung kantor yang kokoh dengan material beton bertulang. Dalam menentukan jumlah tulangan digunakan analisa gaya-gaya dalam struktur menggunakan alat bantu aplikasi permodelan struktur ETABS. Selain kuat menahan beban secara vertikal akibat gravitasi, struktur bangunan harus kuat menahan beban horizontal yang diakibatkan oleh gaya gempa.
Metode perencanaan yang dilakukan dalam mendesain landasan helikopter dengan letak diatas gedung kantor yaitu dengan cara observatif dan studi literatur. Perencana mengamati kondisi tinggi bangunan disekitar parameter lahan rencana dan melakukan studi literatur dengan peraturan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Kemudian metode yang digunakan dalam menganalisa kekuatan struktur bangunan dilakukan dengan menghitung kebutuhan tulangan pada tiap komponen struktur menggunakan bantuan komputer.
Hasil yang didapatkan dari perencanaan adalah dimensi dan batas layan dari landasan helikopter rencana yaitu panjang maksimum helikopter 18,8 meter dan berat maksimum 8,6 ton. Struktur bangunan gedung dapat menahan beban gravitasi maupun beban gempa pada lokasi rencana, dengan struktur atas menggunakan beton bertulang dan struktur bawah menggunakan pondasi telapak dengan material beton bertulang.
Kata kunci: landasan helikopter, gedung kantor, analisa struktur, beton bertulang
Collections
- Civil Engineering [4192]