dc.description.abstract | Isolasi sosial adalah rendahnya kualitas dan kuantitas hubungan sosial pada individu. Keadaan isolasi sosial meningkatkan stress pada sel melalui jalur glukokortikoid yang menyebabkan penurunan ekspresi Bcl-2 sehingga menstimulasi apoptosis sel. Untuk mencegah apoptosis sel, propolis memiliki kandungan CAPE dan chrysin sebagai agen neuroprotektif. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis terhadap ekspresi Bcl-2 pada korteks prefrontal tikus yang diinduksi stres isolasi sosial. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan posttest-only control group design, menggunakan subjek berupa 25 tikus. Kelompok kontrol positif (K+) tidak diinduksi apapun, kelompok kontrol negatif (K-) diinduksi stres+aquades, kelompok perlakuan 1 (P1) diinduksi stres+propolis 100 mg/kgBB/hari, kelompok perlakuan 2 (P2) diinduksi stres+propolis 150 mg/kgBB/hari, dan kelompok perlakuan 3 (P3) diinduksi stres+propolis 200 mg/kgBB/hari. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji one way ANOVA dan uji post-hoc Bonferroni. Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan pada ekspresi Bcl-2 korteks prefrontal pada semua kelompok (P=0,00) kecuali antara kelompok P1 dan K+ (P=1,00). Ekspresi Bcl-2 pada P1 dan P2 signifikan lebih tinggi daripada ekspresi Bcl-2 pada P3. Kesimpulan : Propolis dapat meningkatkan ekspresi Bcl-2 dan propolis 100 mg/kgBB
dan 150 mg/kgBB merupakan dosis optimal untuk meningkatkan ekspresi Bcl 2 pada
korteks prefrontal tikus ( Rattus novergicus yang diinduksi stres isolasi sosial. | en_US |