Show simple item record

dc.contributor.advisorMiftahul Fauziah S.T., M.T., Ph.D
dc.contributor.author15511173 Tnorth Adhitiya Prayuda
dc.date.accessioned2021-07-29T08:46:08Z
dc.date.available2021-07-29T08:46:08Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/31088
dc.description.abstractReclaimed Asphalt Pavement (RAP) merupakan hasil dari pengerukan perkerasan jalan lama yang biasa digunakan sebagai urugan dan bahkan telah menjadi limbah yang biasanya jarang dimanfaatkan. Material RAP yang tidak terpakai lagi dapat digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton dari aspal baru dengan peremaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari oli bekas kendaraan bermotor sebagai peremaja untuk RAP pada gradasi campuran Split Mastic Asphalt (SMA) 0/11 dengan menggunakan penambahan serat serabut kelapa sebagai Mastic terhadap karakteristik Marshall, ITS, IRS, Cantabro Loss. Pertama dilakukan pengujian untuk menguji dari karakteristik material RAP dan agregat baru, kemudian menentukan kadar aspal optimum (KAO) tiap-tiap variasi kadar peremaja 0%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. Pemeriksaan selanjutnya dari karakteristik Marshall, ITS, IRS, Cantabro Loss dengan menggunakan pedoman yang telah digunakan sesuai dengan spesifikasi Bina Marga 2010 dan Bina Marga 1987. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh penambahan oli bekas sebagai peremaja RAP pada kadar 2% - 3% dapat digunakan dalam campuran Split Mastic Asphalt (SMA) 0/11 dengan serat serabut kelapa. Penggunaan serat serabut kelapa sebagai serat selulosa pada penelitian ini memiliki pengaruh mengisi dan mengikat ruang antar agregat dan aspal pada campuran. Hasil pengujian Marshall menunkan bahwa seiring penambahan kadar peremaja kemampuan campuran dalam menahan beban semakin menurun dan kelenturan pada campuran semakin bertambah. Pada pengujian IRS menunjukkan penurunan durabilitas pada campuran perkerasan seiring kadar penambahan kadar peremaja dengan nilai IRS 24 jam memenuhi syarat dari Bina Marga sebesar ≥ 90% pada kadar peremaja 0% - 3%, sedangkan pada kadar 4% - 5% tidak memenuhi syarat dari Bina Marga pada nilai IRS 48 jam tidak memenuhi syarat pada seluruh variasi kadar peremaja. Pada pengujian ITS nilai ITS uncondition dan ITS condition diperoleh pengaruh penambahan variasi kadar peremaja dapat menurunkan kinerja kuat tarik pada campuran perkerasan dengan nilai ITS uncondition dan ITS conditon optimum berada pada kadar peremaja 3%, sedangkan nilai TSR cenderung naik seiring bertambahnya kadar peremaja dan pada kadar 4% - 5 % cenderung turun. Pada pengujian Cantabro dengan nilai Cantabro Loss pada semua variasi oli bekas memenuhi syarat Bina Marga (2010) ≤ 20 % namun seiring bertambahnya kadar peremaja kemampuan campuran perkerasan terhadap disintegrasi meningkat akibat benturan. Kata-kata Kunci: Oli bekas, reclaimed asphalt pavement, serat serabut kelapa, split mastic asphalt 0/11en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectOli bekasen_US
dc.subjectreclaimed asphalt pavementen_US
dc.subjectserat serabut kelapaen_US
dc.subjectsplit mastic asphalt 0/11en_US
dc.titlePengaruh Oli Bekas sebagai Bahan Peremaja Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) terhadap Karakteristik Campuran Split Mastic Asphalt (SMA) 0/11 dengan Selulosa Serabut Kelapaen_US
dc.Identifier.NIM15511173


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record