Show simple item record

dc.contributor.authorPriyadi, Haris
dc.date.accessioned2017-07-19T07:01:30Z
dc.date.available2017-07-19T07:01:30Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3074
dc.description.abstractPerjalanan dari satu tempat ke tempat lain merupakan salah satu dari kegiatan sistem transportasi. Nilai perjalanan tersebut semakin lama semakin berarti dan berharga saat manusia mengalami proses perubahan nilai pentingnya pergerakan itu. Perkembangan zaman yang sangat cepat berimplikasi pada perkembangan kecepatan pergerakan atau mobilitas yang tinggi. Menangkap fenomena tersebut tersirat perkembangan sistem transportasi sebagai wadah yang melayani aktifitas-aktifitas pergerakan. Salah satu elemen sistem transportasi yang berkedudukan penting adalah terminal angkutan umum. Sedangkan fungsi umum terminal angkutan umum adalah sebagai tempat berkonsentrasinya penumpang dan kendaraan baik antar maupun intra daerah dalam suatu wilayah yang luas. Banyak unsur-unsur yang terlibat didalam aktifitas terminal angkutan umum. Keterlibatan itu menyebabkan keterpaduan aktifitas yang harus diwadahi dan dilayani oleh terminal. Adapun unsur-unsur yang terlibat antara lain pengelola, penumpang, pedagang, pengusaha, kendaraan angkutan dan fisik bangunan. Semua unsur itu membentuk suatu sistem aktifitas yang saling terkait antara satu dengan yang lain membentuk sinergi aktifitas pelakunya. Hubungan sinergi ini akan membentuk pola­pola sirkulasi pelaku dimana mengarah pada kejelasan penempatan fasilitas-fasilitas umum didalam terminal. Perjalanan dari satu tahun ke tahun berikutnya akan mengubah pola-pola tersebut dengan tingkat gradasi yang halus. Perubahan itu mengikuti proses perkembangan aktifitas dan perpaduan aktifitas yang menghasilkan satu aktifitas baru. Sinyal-sinyal akan timbulnya aktifitas yang baru ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena keterlambatan penanganan mengakibatkan pemaksaan fungsi-fungsi wadah dan layanan untuk aktifitas-aktifitas baru tersebut. Pada saatnya sebuah terminal tidak dapat menampung dan melayani seluruh aktifitas yang berjalan didalamnya. Pada saat itu pula harus dipertimbangan dampak negatif dari ketidakseimbangan antara kebutuhan dan layanan. Timbulnya fasilitas­fasilitas diluar terminal menandakan dampak tersebut dan adanya fasilitas-fasilitas baru menandakan keterbatasan lahan untuk menampungnya didalam terminal. Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan untuk mengantisipasi dampak-dampak tersebut agar terminal sebagai salah satu sistem transportasi yang sangat penting dapat melayani para pemakainya. Dalam pertimbangan tersebut terkait unsur-unsur perkotaan tentang arah perkembangan kota dan ketentuan-ketentuan tentang penyelenggaraan terminal angkutan umum disamping teori-teori yang menjadi kerangkanya. Unsur­unsur tersebut merupakan unsur-unsur penentu yang tidak dapat diabaikan peranannya agar konsep dan desain penyelenggaraan terminal dapat dibuat dengan baik dan benar.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectTerminal Bis di Yogyakartaen_US
dc.subjectStudi Khususen_US
dc.subjectEfek Sinergien_US
dc.subjectPerilaku Pemakaien_US
dc.subjectKaitannya dengan Penataan Fasilitasen_US
dc.subjectFasilitas Terminalen_US
dc.titleTerminal Bis di Yogyakarta: Studi Khusus Efek Sinergi Perilaku Pemakai dalam Kaitannya dengan Penataan Fasilitas - Fasilitas Terminalen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record