| dc.description.abstract | Penggunaan obat yang rasional dengan peresepan merupakan hal yang penting dalam pelayanan kesehatan untuk ketercapaian terapi pengobatan pasien. Indikator peresepan dan indikator komplementer World Health Organtization (WHO) dapat digunakan untuk menilai ketidakrasionalan penggunaan obat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola dan profil peresepan obat dan mengetahui rata-rata biaya tiap lembar resep obat berdasarkan indikator peresepan WHO di Puskesmas Mekar Baru Tanjungpinang. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasional deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Data yang digunakan adalah data retrospektif berupa data rekam medik dan 423 resep pasien di Puskesmas Mekar Baru Tanjungpinang pada periode Januari, Juni, dan Desember tahun 2019 serta data daftar harga obat. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified proportional random sampling. Data diolah dengan analisis deskriptif berdasarkan indikator WHO berupa persentase indikator peresepan dan indikator komplementer. Hasil penelitian gambaran pola peresepan obat berdasarkan indikator peresepan, yaitu rata – rata jumlah item obat perlembar resep adalah 3,81 item obat tiap lembar resep dengan persentase item obat yang diresepkan dengan nama generik sebesar 96,03%, peresepan obat dengan antibiotik sebesar 38,53%, peresepan obat dengan sediaan injeksi sebesar 0%, persentase item obat yang diresepkan sesuai dengan Formularium Nasional sebesar 88%, hasil rata – rata biaya tiap lembar resep yaitu sebesar Rp 8.247 dan rata – rata biaya obat non Formularium Nasional yaitu sebesar Rp 2.739. Penelitian ini menujukkan bahwa peresepan di Puskesmas Mekar Baru Tanjungpinang belum sesuai dengan indikator WHO kecuali untuk parameter persentase obat yang diresepkan dengan nama generik dan persentase peresepan obat dengan sediaan injeksi yang sudah sesuai.
Kata kunci: Resep, Indikator Peresepan WHO, Profil Peresepan, Puskesmas | en_US |
