| dc.description.abstract | Saat ini telah ditemukan teknik stroke model pada hewan coba yang dikenal dengan Rat Stroke Model. Teknik ini dilakukan dengan cara menginduksi otak tikus dengan cara Bilateral Common Carotid Artery Occlusion (BCCAO). Metode ini memiliki tingkat kematian yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah kelompok durasi waktu pada BCCAO dengan reperfusi 24 jam berpengaruh terhadap ekpresi p53.
Metode: Metode penelitan ini menggunakan ekperimental dengan menggunakan rancangan post test only control group design. Dengan subjek yang digunakan pada percobaan ini adalah tikus jantan dewasa strain wistar (Rattus novegicus). Kriteria inklusi adalah tikus sehat, tidak cacat berusia 3-4 bulan dengan berat badan sekitar 175-250 gram dan krieteria eksklusi adalah tikus yang mati dalam proses penelitian, berjenis kelamin perempuan, cacat dan tidak sehat. Tikus di kelompokan menjadi 4 kelompok dengan durasi yang berbeda, yaitu 5 menit,10 menit, 20 menit dan sham operated.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada uji analisis anova terdapat perbedaan signifikan ekspresi p53 antar beberapa kelompok. Kelompok yang memiliki perbedaan signifikan antara 5 menit dengan 10 menit, 5 menit dengan 20 menit dengan (p<0,05). Kemudian, pada kelompok durasi 20 menit didapatkan hasil bahwa terdapat eksprsi p53 tertinggi dengan jumlah rerata 5.433. Kesimpulan: Terdapat pengaruh durasi oklusi arteri carotis communis bilateral terhadap ekspresi protein p53 otak tikus (Rattus norvegicus) bagian cortex prefrontalis otak tikus pasca reperfusi 24 jam.
Saran: Diperlukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh durasi BCCAO (bilateral common carotid arteries occlusion) terhadap ekspresi p53 cortex prefrontalis otak tikus (Rattus norvegicus) pasca reperfusi 24 jam dengan subjek penelitian yang berbeda agar mengetahui efektivitas pengaruh dari durasi BCCAO (bilateral common carotid arteries occlusion) terhadap ekspresi p53. | en_US |
