| dc.description.abstract | Vili merupakan struktur yang mudah beradaptasi untuk mempertahankan fungsi intestinum. Atropi mukosa akibat pemendekan vili menyebabkan terjadinya intestinal failure pada long-term fasting. Intermittent fasting(IF) dengan fast-day selama 14 jam secara teori menghambat terjadinya pemendekan vili. Sebab demikian, penulis terdorong untuk mengetahui apakah pemendekan vili pada long-term fasting juga terjadi pada intermittent fasting.
Tujuan : Mengetahui apakah terdapat perbedaan panjang villi intestinal antara kelompok IF dan kelompok kontrol pada mencit(BALB/c).
Metode : Penelitian eksperimental dengan post test control group design menggunakan 15 mencit(BALB/c) dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok kontrol 1(AL) diberi AIN93 dan minum ad libitum setiap hari. Kelompok kontrol 2(HF) diberi pakan tinggi lemak dan minum ad libitum. Kelompok uji(IF) dilakukan intermittent fasting dengan durasi puasa 14 jam (17.00-07.00) setiap selang satu hari, diberi AIN93 dan minum ad libitum saat tidak berpuasa. Penelitian dilakukan selama 56 hari. Pewarnaan Hematoxylin-Eosin villi intestinal diamati dibawah mikroskop cahaya yang dilengkapi kamera Optilab kemudian diukur panjangnya menggunakan Image J. Pada data yang diperoleh dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas Levene, kemudian dianalisa dengan One Way Anova, dilanjutkan dengan post hoc test.
Hasil : Tidak terdapat perbedaan panjang villi intestinal antara kelompok kontrol dan IF(p>0,05). Hasil rerata menunjukkan bahwa kelompok IF memiliki panjang vili tertinggi dibandingkan kelompok kontrol. Rerata pada kelompok IF(369,5338 ± 48,412 μm), kelompok AL(307,1612 ± 61,160 μm), dan kelompok HF(363,322 ± 48,197 μm).
Simpulan : Intermittent fasting tidak memiliki pengaruh terhadap gambaran histopatologi villi intestinal pada mencit putih(BALB/c). | en_US |
