Evaluasi Penggunaan Karbamazepin sebagai Terapi Epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Abstract
Epilepsi adalah suatu penyakit neurologik yang terjadi pada semua umur dan bisa menyebabkan kecacatan. Terdapat sekitar 50 juta orang di dunia terserang epilepsi. Salah satu obat yang dapat digunakan sebagai terapi epilepsi yakni karbamazepin. Dijelaskan oleh FDA bahwa karbamazepin diindikasikan untuk pengobatan lini pertama pada penyakit epilepsi tipe kejang parsial, kejang umum, dan kejang campuran Obat karbamazepin termasuk obat yang perlu dievaluasi peggunaannya karena obat tersebut memiliki indeks terapi sempit dan menunjukkan kejadian Adverse Drug Reaction (ADR) yang tinggi. Penelitian evaluasi penggunaan obat epilepsi di RS Bethesda Yogyakarta ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan, respon klinis, dan efek samping pada penggunaan karbamazepin. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Pengumpulan data diambil melalui data sekunder yaitu rekam medis di RS Bethesda Yogyakarta secara retrospektif. Penelitian melibatkan 15 pasien epilepsi dengan total kasus sebanyak 139 penggunaan karbamazepin di RS Bethesda Yogyakarta. Penggunaan karbamazepin ditemukan pada pasien dengan tipe epilepsi umum sekunder. Sementara itu, rata-rata dosis karbamazepin berdasarkan tipe epilepsi yakni epilepsi umum sekunder sebesar 250 ± 212,13 mg/hari dan tipe epilepsi tanpa keterangan sebesar 424,09 ± 172,15 mg/hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 85% penggunaan karbamazepin memberikan respon klinis terkendali. Respon klinis membaik lebih banyak terjadi pada tipe epilepsi tanpa keterangan dengan terapi karbamazepin kombinasi yaitu sebesar 49,64 %. Terdapat 7 kasus efek samping dari 139 kasus di RS Bethesda Yogyakarta dengan 2 jenis tipe efek samping, yaitu efek samping tipe A dengan persentase 28,57% dan tipe C sebesar 71,43.
Kata kunci : Karbamazepin, evaluasi penggunaan obat, antiepilepsi
Collections
- Pharmacy [1444]