Peran Tata Kelola Islami dan Risiko terhadap Kinerja Bank Syariah di Indonesia
Abstract
Penelitian ini adalah untuk menganalisis peran mekanisme tata kelola Islami
pada Bank Syariah. Peran tata kelola Islami lebih difokuskan pada kaitannya
terhadap kinerja Bank Syariah. Disamping itu juga menganalis pengaruh profil
risiko (khusus risiko yang terkait langsung dengan keuangan bank) terhadap kinerja
Bank Syariah. Bank Syariah yang menjadi objek adalah Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha Syariah dari Bank Konvensional (UUS). Penelitian ini
menggunakan data dari 20 bank (11 BUS dan 9 UUS) dengan data kuartalan dari
tahun 2014 sampai dengan 2019 (24 kuartal). Alat analisis pada penelitian ini
menggunakan regresi data panel. Hasil analisis menunjukkan bahwa frekuensi
pertemuan Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah (DPS), FDR dan ukuran
bank berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja Bank Syariah. NPF
berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja Bank Syariah. Sementara itu,
frekuensi pertemuan Komite Pemantau Risiko tidak berpengaruh terhadap kinerja
Bank Syariah. Temuan paling penting dari hasil penelitian ini adalah aktifitas DPS
memiliki pengaruh yang langsung dan kuat pada Bank Syariah yang memiliki aset
relatif lebih besar. Sehingga tugas DPS sebaiknya tidak sebatas hanya mengawasi
kesesuaian transaksi dengan syariah, tetapi juga dapat memberikan masukanmasukan
agar bank dapat meningkatkan keuntungannya secara syariah.
Kata kunci: Tata Kelola Islami, Profil Risiko, Dewan Pengawas Syariah, Kinerja
Bank Syariah.
Collections
- Doctor of Economics [59]