dc.description.abstract | Latar Belakang: Anemia gravidarum adalah anemia yang terjadi pada kehamilan
dimana kadar Hb <11g/dL. Faktor risiko dibagi menjadi dua yaitu langsung dan
tidak langsung. Faktor risiko langsung adalah kepatuhan konsumsi tablet besi dan
penyakit infeksi, sedangkan faktor tidak langsung antara lain usia ibu, tingkat
pendidikan ibu, frekuensi kehamilan, waktu dan frekuensi kunjungan ANC, jarak
kehamilan, status gizi, jumlah janin, dan perdarahan saat kehamilan. Berdasarkan
latar belakang di atas, perlu dilakukan analisis mengenai faktor risiko anemia
gravidarum di Puskesmas Sawangan II Kabupaten Magelang tahun 2019.
Tujuan Penelitian: Mengetahui faktor risiko anemia gravidarum di Wilayah Kerja
Puskesmas Sawangan II Kabupaten Magelang tahun 2019.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan
desain case-control yang menggunakan data sekunder Puskesmas Sawangan II
Kabupaten Magelang tahun 2019 dengan teknik total sampling dimana besar
sampel sejumlah 160 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel
penelitian yaitu variabel bebas antara lain penyakit usia, tingkat pendidikan
maternal, waktu kunjungan ANC, frekuensi kunjungan ANC, status gizi, jarak
kehamilan, frekuensi kehamilan, riwayat infeksi, perdarahan dan jumlah janin
dengan kejadian anemia gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Sawangan II
Kabupaten Magelang tahun 2019, sedangkan variabel terikat adalah anemia
gravidarum. Analisis data menggunakan analisis univariat yaitu tabel distribusi
frekuensi, analisis bivariat yaitu uji Chi-square, dan analisis multivariat yaitu regresi
logistik.
Hasil: Analisis bivariat memperoleh hasil pendidikan (p value 0.031, OR 2.456 CI
95% 1.072-5.629), frekuensi ANC (p value 0.000 OR 6.049 CI 95% 2.458-14.883),
jarak kehamilan (p value 0.044 OR 1.938 CI 95% 1.015-3.702), dan status gizi (p
value 0.000 OR 18.115 CI 95% 7.037-46.628). Analisis multivariat memperoleh
hasil pendidikan rendah (p value 0.021, OR 5.290 CI 95% 1.229-11.865), frekuensi
ANC < 4 kali (p value 0.003, OR 5.290 CI 95% 1.748-16.007), dan status gizi buruk
(p value 0.000, OR 22.586 CI 95% 7.526-67.787).
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pendidikan rendah, frekuensi ANC < 4 kali,
dan status gizi buruk dengan anemia gravidarum di Puskesmas Sawangan II
Kabupaten Magelang 2019. | en_US |