dc.description.abstract | Latar Belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit kardiovaskular yang
menjadi masalah global utama dan merupakan salah satu faktor risiko utama yang
dapat dicegah dalam upaya menurunkan kejadian penyakit kardiovaskular.
Ketaatan pengobatan merupakan faktor penting dalam pengelolaan pasien
hipertensi, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari aspek pasien maupun
sistem layanan kesehatan. Sejak tahun 2017, dusun Pandak menjadi salah satu
wilayah binaan Fakultas Kedokteran UII yang telah menyelenggarakan beberapa
program untuk pasien hipertensi. Namun, bagaimana, gambaran ketaatan
pengobatan pasien dan hubungannya dengan karakteristik sosiodemografi pasien
belum diketahui.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan sosiodemografi dengan ketaatan
pengobatan hipertensi dan gambaran ketaatan pengobatan hipertensi di Dusun
Pandak, Bantul.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi observasional desain crosssectional
menggunakan
data
PIS-PK
2018
dengan
teknik
total
sampling
di
mana
besar
sampelnya sejumlah 177 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Variabel penelitian, yaitu variabel bebas adalah sosiodemografi yang meliputi usia,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan, sedangkan variabel terikat
adalah ketaatan terhadap pengobatan hipertensi. Ketaatan pengobatan diukur
dengan kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS-5). Analisis data
menggunakan analisis univariat yaitu tabel dan pie chart distribusi frekuensi dan
analisis bivariat.
Hasil: Dari 177 pasien, 133 (75,1%) termasuk dalam kategori tidak taat. Analisis
bivariat menunjukkan hubungan pendidikan rendah dengan ketidaktaatan
pengobatan (p=0,035; OR 2,172; CI 95%). Perbedaan jenis kelamin, pekerjaan
dan tingkat pendapatan pasien tidak berhubungan dengan ketaatan pengobatan
pasien hipertensi (p>0,05).
Kesimpulan: Masalah ketidaktaatan pengobatan dilaporkan pada sebagian
besar pasien. Terdapat hubungan antara rendahnya tingkat pendidikan dengan
ketidaktaatan pengobatan. | en_US |