Sekolah Luar Biasa D di Yogyakarta: Integrasi Kegiatan Pendidikan dan Rehabilitasi, dengan Transformasi Alat Bantu Jalan
Abstract
Pemasalahan yang dihadapi oleh tuna daksa sangatlah kompeks meliputi dari problem jasmani, psikologis dan masalah sosial yang dikenakan masyarakat kepada mereka. Hilangnya salah satu angota tubuh membuat terbatasnya keterampilan, kecakapan dan pengetahuan pendidikan yang diperoleh. Karena kecacatan kemampuan gerak fisik menjadi terbatas sehingga mobilitas sehari-hari terganggu karenanya. Oleh sebab itu diperlukan fasilitas-fasilitas yang dapat membantu mereka dalam bermobiltas. Tetapi kenyataan yang ada SLB-D yang ada tidak menyediakan fasilitas yang dapat mendukung mereka dalam bermobilisasi, oleh sebab itu diperlukan sebuah SLB-D yang dapat membantu mereka dalam bermobilitas, membantu dalam masalah fisik, dan membantu mereka dalam memecahkan masalah yang terjadi di kehidupan didalam masyarakat agar mereka menjadi individu yang mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab didalam masyrakat. Permasalahan yang dihadapi adalah proses transformasi alat Bantu jalan kedalam desain. Dimana proses transformasi tersebut melibatkan banyak keterkaitan antara hal yang satu dengan yang lainnya, sehingga pemecahan yang dilakukan adalah mencari bentukan dasar untuk kemudian bentukan tersebut dijabarkan secara detail. Pada proses akhirnya, penjabaran dan analisa konsep tadi akan dituangkan kedalam gambar-gambar kerja sebagai solusi teknis dalam menjawab berbagai permasalahan yang ditemui dalam SLB-D ini. Sehingga diharapkan sekolah ini dapat memecah semua permasalahan yang dihadapi oleh tuna daksa.
Collections
- Architecture [3653]