Show simple item record

dc.contributor.advisorEnggar Furi Herdianto, S.IP., M.A.
dc.contributor.authorWINANDA ARYANSYAH
dc.date.accessioned2021-07-13T06:56:38Z
dc.date.available2021-07-13T06:56:38Z
dc.date.issued2021-03-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/30440
dc.description.abstractKorea Selatan diketahui menjadi salah satu negara yang tunduk dibawah pemerintah kolonial Jepang pada masa Perang Dunia II. Dimana, pada masa kependudukan Jepang di Korea Selatan ini, banyak perilaku buruk yang diterima oleh rakyat Korea Selatan oleh pemerintah Jepang. Diantaranya adalah mereka yang menjadi korban dari kerja paksa atau forced worker, juga mereka yang menjadi korban dari comfort women atau jugun ianfu. Hal buruk yang terjadi pada masa Perang Dunia II ini, kemudian menjadi masalah tersendiri bagi hubungan antara Korea Selatan dan Jepang di masa sekarang, yang mana hubungan kedua negara ini akan cenderung mengarah ke arah yang lebih negatif ketika isu ini kembali dibahas. Hubungan Korea Selatan dan Jepang ini kemudian mulai memburuk yang puncaknya adalah pada tahun 2019, ketika Jepang memutuskan untuk membatasi ekspor beberapa bahan kimia, yang dibutuhkan Korea Selatan sebagai bahan baku dari industri smartphone mereka. Selanjutnya, penelitian ini akan lebih lanjut membahas terkait bagaimana proses pengambilan kebijakan Korea Selatan yang dikeluarkan sebagai respons dari keputusan Jepang ini, menggunakan konsep setting internal dan setting eksternal dari Decission Making Theory.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKorea Selatanen_US
dc.subjectPembatasan eksporen_US
dc.subjectJepangen_US
dc.subjectIsu Perang Dunia IIen_US
dc.subjectsetting internalen_US
dc.subjectsetting eksternalen_US
dc.titleAnalisis Respons Korea Selatan Terhadap Keputusan Pembatasan Ekspor Oleh Jepang Pada Tahun 2019en_US
dc.Identifier.NIM17323055


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record