Show simple item record

dc.contributor.authorMayori, Herman
dc.contributor.authorAprodi, Muhtar
dc.date.accessioned2017-07-18T03:23:05Z
dc.date.available2017-07-18T03:23:05Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3041
dc.description.abstractPenggunaan pasir pantai pada temperatur pemadatan tertentu merupakan bahan alternatif dalam pembuatan campuran beton aspal, sebab jumlahnya cukup banyak di seluruh kepulauan Indonesia dan untuk mengurangi ketergantungan pada pasir kali. penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh temperatur pemadatan campuran beton aspal dengan menggunakan pasir pantai terhadap nilai-nilai stabilitas, flow (kelelehan), VITM, ("Void in The Mix") dan VEWA ("Viod Filde With Aspal") yang dihasilkan. Pada penelitian ini digunakan bahan yang berupa agregat kasar (batu pecah), agregat halus (pasir pantai), filler (abu batu) dan aspal AC 80 - 100. Dari hasil penleitian diketahui bahwa dengan kenaikan suhu pemadatan akan berakibat menaikkan nilai-nilai stabilitas dan VEWA, serta menurunkan nilai-nilai flow (kelelehan) dan VITM. Hasil penelitian suhu pemadatan yang memenuhi syarat Bina Marga ada 3 (tiga) macam yaitu 110 , 120 dan 130 derajat celcius. Sedangkan pemadatan optimum dan idela ialah 125 derajat celcius. Pada temperatur pemadatan yang semakin meningkat, nilai kekakuan akan meningkat pula, hal ini dikarenakan nilai stabilitas naik.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPengaruh Temperatur Pemadatanen_US
dc.subjectCampuran Beton Aspalen_US
dc.subjectMenggunakan Pasir Pantaien_US
dc.titlePengaruh Temperatur Pemadatan terhadap Campuran Beton Aspal dengan Menggunakan Pasir Pantaien_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record